Jurnal ENMAP
https://ejournal.undiksha.ac.id./index.php/ENMAP
<p><strong>Jurnal ENMAP</strong> is a peer-reviewed journal published by Universitas Pendidikan Ganesha since 2020. ENMAP is an integrated media for ongoing communication related to significant new research findings related to geoinformation, field surveying, environmental, regional issue investigations, resource management, disaster management, remote sensing techniques (RS) and the application of geographical information system (GIS) and in-depth discussion on the development of surveying and mapping tools.. <br /><strong>p-ISSN:</strong> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2745-3731" target="_blank" rel="noopener">2745-3731</a> and <strong>e-ISSN:</strong> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2745-3723" target="_blank" rel="noopener">2745-3723</a></p>Universitas Pendidikan Ganeshaen-USJurnal ENMAP2745-3731<p>Authors who publish with the <strong>Jurnal ENMAP</strong><strong> </strong>agree to the following terms:</p> <ol> <li>Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0)</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal. </li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li> <li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html">The Effect of Open Access</a>)</li> </ol>PENDAMPINGAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA SEBAGAI UPAYA MITIGASI KONFLIK DI DESA KEDIRI, KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN
https://ejournal.undiksha.ac.id./index.php/ENMAP/article/view/75993
<p>Penetapan dan penegasan batas desa merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang ditujukan untuk mencegah adanya permasalahan akibat perbedaan pemahaman tentang batas desa. Namun dalam implementasinya masih banyak desa yang belum menetapkan dan menegaskan batas desa. Kegiatan penetapan dan penegasan batas desa ini dilakukan di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada peserta dan mampu menghasilkan peta batas Desa Kediri yang disepakati oleh berbagai pihak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dalam bentuk pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah sudah mampu menghasilkan peta batas Desa Kediri yang telah disepakati oleh para pihak termasuk deskripsi batas desa sebagai dasar penyusunan Peraturan Bupati tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Hal ini sebagai implementasi program Padi Desa yang merupakan salah satu inovasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan.</p>I Wayan Krisna Eka PutraI Putu Gede Banu AstawaI Wayan Treman
Copyright (c) 2023
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-09-302023-09-30421610.23887/enmap.v4i2.75993PENGEMBANGAN DATASET WILAYAH PESISIR BERBASIS CITRA FOTO UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) DI KECAMATAN BULELENG
https://ejournal.undiksha.ac.id./index.php/ENMAP/article/view/75995
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan dataset wilayah pesisir pada citra UAV (Unmanned Aerial Vehicle) . Sesuai UU UU No.27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, wilayah pesisir telah didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten/kota kearah pedalaman. Kabupaten Buleleng dengan ibukotanya Singaraja yang berada pada wilayah Kecamatan Buleleng merupakan salah satu kota yang berada di daerah pesisir, dengan panjang pantai sekitar 144 kilometer, sehingga Pemerintah kota sangat serius memanfaatkan wilayah pesisir ini menjadi Kawasan penting seperti pariwisata, perikanan, budidaya dan Pelabuhan. Pengelolaan wilayah pesisir yang tepat menjadi sangat penting agar pemanfaatannya berkelanjutan. Data dan informasi yang akurat sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terkait dengan pengelolaan wilayah pesisir tersebut. Meskipun demikian, data dan informasi mengenai pesisir masih sangat kurang mengingat wilayah yang luas dan beberapa lokasi sulit dijangkau. Teknologi yang bisa digunakan untuk perekaman data pesisir adalah UAV yang mampu menghasilkan citra foto dengan resolusi tinggi, fleksibel, perangkat mudah dibawa, dapat dilakukan setiap saat. Penelitian ini dilaksanakan menghasilkan sistem segmentasi objek citra foto UAV untuk pengembangan dataset wilayah pesisir dengan arahan pemanfaatannya. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Berdasarkan hasil perekaman dari UAV dan uji coba pada citra foto yang dapat digunakan dalam proses identifikasi objek yaitu dalam bentuk Dataset Perahu Nelayan dan Dataset Garis Pantai dengan model uji coba menggunakan Deep Learning Convolutional Neutral Network. Dataset Perahu Nelayan berada pada daerh perairan pesisir yang dangkal sehingga dapat teridentifikasi lingkungan sekitarnya seperti terumbu karang, kedalaman air, kejernihan air, dan juga substrat dasar yang dapat memudahkan memudahkan untuk memberikan arahan pemanfaatan terhadap daerah perairan tersebut. Dataset Garis Pantai yang berada diantara daerah perairan pantai dan daerah daratan pesisir, dapat teridentifikasi seperti pasir pantai, pepohonan, bangunan sekitar wilayah pesisir yang dapat memberikan arah pengembangan daerah sekitarnya.</p>I Wayan TremanI Gede Yudi Wisnawa
Copyright (c) 2024 I Wayan Treman, I Gede Yudi Wisnawa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-09-302023-09-304271610.23887/enmap.v4i2.75995KAJIAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM UPAYA ANTISIPASI GREENHOUSE EFFECT
https://ejournal.undiksha.ac.id./index.php/ENMAP/article/view/75996
<p>Ketika radiasi matahari mencapai atmosfer bumi, sebagian panas akan dipantulkan oleh atmosfer dalam bentuk sinar inframerah, dan sebagian lagi akan diteruskan ke permukaan bumi memantukan kembali panas tersebut dan sebagian diserap oleh gas rumah kaca seperti Karbondioksida (CO2), Metana (CH4) dan NO di atmosfer. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca akan berpengaruh luas terhadap fenomena di permukaan bumi, baik fenomena biotik, abiotik, maupun kultur. Pada fenomena abiotik, pengaruhnya dapat dilihat pada: Polusi Udara Pemanasan Global, Perubahan Iklim, Pencairan Es Di Kedua Kutub, Kenaikan Muka Air Laut. Efek rumah kaca dan pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b)gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dan sebagainya. Adapaun langkah-langkah yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut: Hemat pemakaian listrik; Hemat pemakaian air; 3 R (Reduce, Reuse, Recycle); Mencegah penebangan hutan; Penghijauan/reboisasi; dan Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi.</p>I Gede BudiartaI Gst Ngr Yoga Jayantara
Copyright (c) 2023
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-09-302023-09-3042173110.23887/enmap.v4i2.75996Genuk Tanggap Bencana (Gentana): Disaster Partisipatory WebGIS dalam Mewujudkan Smart Partisipatory Urban Resilience Kecamatan Genuk
https://ejournal.undiksha.ac.id./index.php/ENMAP/article/view/66526
<p>Kecamatan Genuk merupakan Bagian Wilayah Kota (BWK) IV yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana, khususnya bencana banjir rob dan <em>land subsidence</em>. Salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penanggulangan dan mitigasi kebencanaan adalah optimalisasi teknologi <em>website </em>berbasis <em>Geographic Information System </em>(GIS) melalui pembuatan WebGIS Genuk Tanggap Bencana (Gentana). WebGIS Gentana menjadi salah satu upaya penanggulangan bencana berbasis partisipatif untuk dapat membantu meminimalisasir dampak terjadinya bencana. Desain WebGIS Gentana terdiri dari 2 fitur utama yakni <em>information feature </em>dan <em>partisipatory feature. Information feature </em>berfungsi sebagai wadah informasi kebencanaan kepada masyarakat melalui berbagai informasi spasial dan non-sapasial dengan harapan dapat membantu edukasi bencana kepada masyarakat. Sementara <em>partisipatory feature </em>merupakan fitur yang mewadahi masyarakat dalam partisipasi penanggulangan masalah kebencanaan dengan harapan dapat mengoptimalkan peran masyarakat dalam pembangunan Bersama <em>stakeholders </em>lainnya seperti pemerintah dan lembaga. 1. Hasil uji <em>usability </em>dilakukan pada 14 sampel <em>user </em>dengan nilai rata-rata uji sebesar 4,2 dari 5 yang menunjukkan bahwa WebGIS Gentana sudah dikategorikan sangat baik. Sementara tingkat kepuasan pengguna mencapai 4,8 dari nilai total 5.</p>Ma'ruf Arief FadillahIsnaini Nur Husna
Copyright (c) 2023 Ma'ruf Arief Fadillah, Isnaini Nur Husna
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-09-302023-09-3042324310.23887/enmap.v4i2.66526PEMODELAN DASYMETRIC UNTUK IDENTIFIKASI PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
https://ejournal.undiksha.ac.id./index.php/ENMAP/article/view/64578
<p>Keberadaan kawasan kumuh di wilayah perkotaan perlu menjadi perhatian dalam mengembangkan kota dan tempat tinggal yang berkelanjutan. Balikpapan merupakan kota yang berpotensi berkembang karena kedekatannya dengan Daerah Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Faktor ini mendorong pertumbuhan penduduk lebih tinggi dan berpotensi mengarah pada pengembangan permukiman kumuh di wilayah tersebut. Data spasial dapat berperan dalam identifikasi permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kawasan kumuh di wilayah Balikpapan dengan menggunakan analisis data spasial. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk dan poligon bangunan di Balikpapan. Kawasan kumuh diidentifikasi dengan metode <em>dasymetric.</em> <em>Dasymetric</em> digunakan untuk mencari kepadatan penduduk setiap bangunan. Terdapat kawasan kumuh seluas 8,47 Ha di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Barat 65,3 Ha, Balikpapan Selatan 12,78 Ha, Balikpapan Tengah 8,31 Ha, Balikpapan Kota 13,18 Ha, dan di Balikpapan Timur 58,93 Ha. Pemerintah daerah menerapkan peraturan untuk mengurangi jumlah daerah kumuh. Berdasarkan program dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Balikpapan, jumlah permukiman kumuh seharusnya mendekati 0%. Hasil penelitian ini digunakan untuk mengetahui capaian program tersebut</p>Alif HamzahM. Haris YusufDiani Ria Lestari
Copyright (c) 2023 Alif Hamzah, M. Haris Yusuf, Diani Ria Lestari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-09-302023-09-3042445410.23887/enmap.v4i2.64578