MAKNA WARIS MASYARAKAT JAWA DALAM REGENERASI PETANI (STUDI KASUS PETANI DESA SINGGAHAN, PONOROGO)

Authors

  • Alif Nurfalah Mahasiswa Sosiologi Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.23887/jabi.v3i2.36155

Keywords:

Waris, Regenerasi, Adat Jawa

Abstract

Regenerasi di sektor pertanian merupakan suatu hal sangat penting bagi eksistensi pertanian di Indonesia. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki tanggung jawab dalam mempetahankan sebutan tersebut yang salah satunya dengan menggiring generasi muda untuk masuk kedalam sistem pertanian di Indonesia. Karena pada umumnya sektor petanian saat ini bukan menjadi sebuah tujuan profesi generasi muda, hal tersebut dinilai tidak lebih menguntungkan daripada sektor industri, jasa, atau sektor yang lebih modern. Perspektif tersebut sebagai salah satu pemicu hambatan regenerasi pada petani. Namun beberapa masyarakat di desa dapat mengesampingkan pemikiran tersebut dan mengutamakan suatu hal yang harus mereka yakini yaitu adat istiadat. Beberapa pemuda di desa yang memiliki latar belakang suku Jawa yang kental (kejawen) menerima warisan sawah yang berkaitan adat istiadat dalam menjaga dan menghormati penginggalan leluhur menjadi faktor pendukung yang mempengaruhi masuknya pemuda kedalam sektor pertanian di DesaSinggahan. 

Downloads

Published

2021-09-30

How to Cite

Nurfalah, A. (2021). MAKNA WARIS MASYARAKAT JAWA DALAM REGENERASI PETANI (STUDI KASUS PETANI DESA SINGGAHAN, PONOROGO). Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 3(2), 54–57. https://doi.org/10.23887/jabi.v3i2.36155

Issue

Section

Articles