PENGGUNAAN LISUNG DAN HALU DI DESA WALURAN MANDIRI
DOI:
https://doi.org/10.23887/jabi.v3i2.38914Keywords:
Culture, hanjeli, lisung, haluAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fungsi lisung dan halu dalam bidang pertanian di Desa Waluran Mandiri dan upaya apa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Waluran Mandiri dalam mempertahankan budaya penggunaan lisung dan halu dalam proses penumbukan hanjeli dari ancaman kepunahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan sifat penelitian lapangan dan studi pustaka. Berdasarkan penelitian, fungsi lisung dan halu di Desa Waluran Mandiri diklasifikasikan menjadi tiga fungsi, yaitu sebagai alat penumbuk padi, sebagai alat penumbuk biji hanjeli, dan juga sebagai daya Tarik wisata bagi pengunjung. Selain itu, upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mempertahankan budaya penggunaan lisung dan halu adalah dengan membuat lisung dan halu sebagai bagian dari program wisata yang ditawarkan bagi pengunjung ke Desa Wisata Hanjeli Desa Waluran Mandiri. Peran serta masyarakat dalam mempertahankan budaya ini sangat penting demi bertahannya budaya ini sebagai ciri khas dari wilayah Desa Waluran Mandiri.
References
Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Disparbud. Ensiklopedia Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat. Retrieved from disparbud.jabarprov.go.id diakses 4 Februari 2021: https://disparbud.jabarprov.go.id/
Kemendikbud. (2017). Undang-Undang Kemajuan Kebudayaan. Retrieved from kemendikbud.go.id diakses 2 Februari 2021: https://kebudayaan.kemendikbud.go.id