Penyebeb Tingginya Angka Anak Putus Sekolah Jenjang Sekolah Dasar (SD)
DOI:
https://doi.org/10.23887/jisd.v4i2.24470Keywords:
putus Sekolah, sekolah dasarAbstract
Putus sekolah adalah fenomena masalah yang saat ini masih sering kita temui, masalah ini berlangsung selama beberapa waktu dan cukup sulit untuk menemukan solusi sebagai pemecahan dari fenomena masalah tersebut. Banyak faktor-faktor yang menjadi penyebab dari masalah ini seperti faktor internal yang merupakan faktor dari siswa sendiri,dan juga faktor eksternal yang berasal dari keluarga dan pengaruh lingkungannya. Saat ini masih banyak kita jumpai kasus anak putus sekolah khususnya pada bangku pendidikan Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian berikut adalah mengetahui faktor yang menjadi penyebab tingginya putus sekolah pada pelajar-pelajar Sekolah Dasar di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Metode kualitatif ini dipilih untuk memberikan pemahaman dan visual secara mendalam mengenai penyebab dari tingginya fenomena. Dalam metode kualititatif, kelompok kami sebagai peneliti akan memposisikan diri langsung ditengah masyarakat, karena pada dasarnya permasalahan yang menjadi bahasan penelitian ini penting. Dalam menghimpun data, digunakan metode wawancara dari partisipan, dan studi pustaka dengan cara mempelajari data sekunder yang berupa dokumen, arsip, hasil riset hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Metode analisis data kualitatif akan dipakai karena data yang diperoleh adalah data yang berasal dari observasi dan wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor utama penyebab anak putus sekolah adalah kendala ekonomi dan minimnya kemampuan dari orangtua peserta didik. Sedangkan faktor lain yang menjadi penyebabnya seperti keinginan untuk bekerja, membantu otang tua, dan akses menuju kesekolah yang jauh
References
Aditia, H. R., Hamiyati, H., & Rusilanti, R. (2016). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepedulian Sosial Remaja. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan), 3(2), 89–93. https://doi.org/10.21009/jkkp.032.08
Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Grasindo.
Ariyani, S. N. Q. (2018). Tren Angka Putus Sekolah Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 7(4), 440–451. Retrieved from http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sakp/article/view/13142
Badan Pusat Statistik Provinsi DIY. (2012). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2011. Yogyakarta: BPS Provinsi DIY. Diambil pada tanggal 02 November 2017, dari http://yogyakarta.bps.go.id.
Bambang Rianto. 1990. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Cuban, L. (2003). “The great reappraisal of public education”: The 1952 Charles P. Steinmetz memorial lecture. American Journal of Education. https://doi.org/10.1086/377671
Dewi, N. A. K., Zukhri, A., & Dunia, I. K. (2014). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah 2012 / 2013. Jurnal Juruan Pendidikan Ekonomi, 4(1), 1–12. Retrieved from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/1898
Eady, M. J., & Lockyer, L. (2013). Tools for learning: technology and teaching strategies. Queensland University of Technology, Australia, (pp. 71).
Erlisnawati. (2015). Masalah Motivasi Belajar Siswa Sd Pada Ips. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 1(2).
Green, T. M., & Kelso, C. M. (2006). Factors That Affect Motivation Among Adult Learners. Journal of College Teaching & Learning (TLC), 3(4), 65–74. https://doi.org/10.19030/tlc.v3i4.1729
Gunawan, A. H. (2010). Sosiologi pendidikan: Suatu analisis sosiologi tentang pelbagai problem pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.H. Mudjia Rahardjo. (2010). Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif. https://doi.org/10.1360/zd-2013-43-6-1064
Hafid, A., & dkk. (2014). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, O. (2003). Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.Hasnatul,
Jannah. (2018). Bentuk Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Perilaku Moral Pada Anak Usia Di Kecamatan Ampek Angkek. Pesona PAUD, Vol I, No 1. https://media.neliti.com/media/publications/157190-ID-none.pdfIhsan,
Faud. (2008). Dasar-dasar Kependidikan Dasar. Bandung: Rineka Cipta Ress.
Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Kamsihyati, T., Sutomo, & FS, S. (2016). Kajian Faktor-Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Desa Jangrana Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Geo Edukasi, 5(1), 16–21.
Liani, T., & Marpaung, J. (2019). Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Causative Factors Of The Children’s Drop Out Of School Tressia Liani 1 , Junierissa Marpaung 2. Pendidikan Agama Islam, 4(2), 26–38.
Manan, J. (2007). Dinamika Anak Putus Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers.
Moses, M. (2012). Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Papua. Media Riset Bisnis & Manajemen, 12(1), 18–36.
Muamalah, B. (2017). Studi Analisis Penanganan Anak Putus Sekolah Di Desa Ngepanrejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Disusun. Universitas Muhammadiyah Surakarta. https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2017.04.009
Nurlaila, S, & dkk. (2017), Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SDN Gugus X kota Bengkulu. Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 1 (1) : 43 – 49
Palmer. (2005). A Motivational View of Constructivist- informed Teaching. International Journal of Science Education, 27(15).
Putri, Arini Eka. (2018). Analisis Faktor – Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar Di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Jurnal Unila. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/jpg/article/download/16027/11573
Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 35–40. https://doi.org/10.7454/jki.v11i1.184
Sabarudin, Iru, L., & Syahrir, A. (2018). Faktor-Faktor Penyebab Putus Sekolah (Studi Desa Wanseriwu Kecamatan Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat). Selami IPS, 3(47), 244–254. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Schunk, D. ., & et al. (2012). Motivasi dalam Pendidikan: Teori, Penelitian dan Aplikasi. In Edisi Ketiga. Terj: Ellys Tjo.
Sugitno, A. (1999). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suryadi. (2014). Permasalahan Dan Alternatif Kebijakan Pendidikan Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suyanto. (2003). Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyono, & dkk. (2015). Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tri Ria Astuti. (2016). Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Negeri 4 Purmokerto. Skripsi. Tidak Diterbitkan. FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Vebrianto. (1995). Pengaruh Keluarga Dalam Pendidikan Anak. Jakarta: Jaya Sakti.
Yati Afiyanti. (2008). Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. Metode Penelitian Survai.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with the Journal Ilmiah Sekolah Dasar agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)