FORMULASI BISKUIT BERBASIS TEPUNG JAGUNG SEBAGAI ALTERNATIF CAMILAN BERGIZI
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v8i2.21999Abstract
Konsumsi camilan sehat dapat menyediakan energi ekstra untuk beraktivitas dan membantu mencukupi kebutuhan energi sampai tiba waktu makan utama. Bahan dasar dari biskuit biasanya adalah tepung terigu. Mengurangi tingkat konsumsi tepung terigu, dapat dilakukan dengan cara mengganti sebagian tepung terigu (substitusi) dengan bahan pangan lokal yaitu tepung jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula biskuit siap-santap yang mengandung protein tinggi dan rendah lemak. Dikembangkan empat jenis formula biskuit dengan substitusi tepung jagung yaitu sebanyak 0%, 50%, 60% dan 70%. Lalu biskuit diuji hingga valid dengan berdasarkan uji organoleptik oleh panelis ahli. Pengembangan formula yang valid menurut validator adalah formula dengan substitusi tepung jagung 70%. Formula 70% diuji laboratorium memiliki kandungan kadar air 3,67%, protein 4,31%, dan lemak total 51,40%. Formula terbaik adalah B4 (70%). Formula ini cocok untuk dijadikan camilan alternatif bernutrisi.
Kata kunci : Tepung Jagung; Biskuit; Snack; Snack Bergizi
Downloads
Issue
Section
License
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)