OKO MAMA: TANDA PEMAAFAN YANG BERBASIS KEARIFAN LOKAL TIMOR
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v9i2.22331Keywords:
Oko Mama, Pemaafan, Kearifan LokalAbstract
Oko mama merupakan satu kearifan lokal yang dihidupi oleh masyarakat Timor Amarasi. Ketika menyelesaikan masalah dengan tidak membawa oko mama, maka akan adanya penolakan, tidak bersedia untuk menyelesaikan masalah, perasaan marah, perasaan tidak dihargai, dan munculnya emosi negatif yang lain, bahkan bisa memperbesar masalah tersebut serta menjadi bahan perbincangan masyarakat. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan bentuk budaya oko mama dan ritualnya, serta dinamika pemaafan menggunakan budaya oko mama dalam konteks permasalahan yang terjadi Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasilnya ialah oko mama menjadi acuan pertama atau stimulus bagi seseorang untuk masuk dan menghadirkan situasi yang baik bagi orang lain dan ritual-ritual yang dilakukan menjadi pendukung untuk mencapai pemaafan. Selain itu, budaya ini menampilkan aspek emosional, kognisi dan interpersonal. Kesimpulannya, oko mama bisa menjadi satu simbol budaya dan rangkaian ritualnya membantu seseorang dalam mengelola aspek emosional, kognisi dan interpersonal. Meskipun demikian, ditemukan bahwa proses penyelesaian masalah yang dilakukan hanya difokuskan untuk memperbaiki hubungan interpersonal dan terdapat beberapa proses terkait dengan budaya oko mama yang juga diabaikan atau tidak digunakan.
References
Astuti, W., & Marettih, A. K. E. (2018). Apakah Pemaafan Berkorelasi Dengan Psychological Well-Being Pada Remaja yang Tinggal Di Panti Asuhan? Jurnal Ilmu Perilaku. https://doi.org/10.25077/jip.2.1.41-53.2018
Budiyono, & Feriandi, Y. A. (2017). Menggali Nilai Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Sebagai Sumber Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling.
Fretes, M, Nancy, M, & Anggraini, S. (2016). Wife’s Forgiveness For Husband’s Affair’s (Qualitative Study of Woman as Victims of Husband’s Affairs in Maumere). Seminar Asean. Psychology & Humanity.
Gunawan, I. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. In Jakarta: Bumi Aksara.
Keraf, S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Langkameng, A., & Latupeirissa, S. (2020). Cultural Values of Oko Mama: Marriage Proposal Ritual Speech In Bokong Community- Indonesia. The International Journal of Language and Cultural (TIJOLAC), 2(1), 48–57.
Masrizal. (2007). Pengendalian Masalah Sosial Melalui Kearifan Lokal. In Sabirin (Ed.), Banda Aceh: Syiah Kualah University Press.
Miles, M. B., Michael Huberman, A., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods Sourcebook (3rd Edition). In SAGE Publications, Inc. https://doi.org/10.1177/239700221402800402
Ngadilah, C., Hari, B. N., & Rika, S. T. (2019). Oko mama culture betel nut consuming habit in kupang district and its effect toward salivary ph and flow rate. Indian Journal of Public Health Research and Development. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2019.02504.X
Nugrohadi, E., & Gratianus. (2012). Mewacanakan Kearifan Sebagai Kajian Psikologi. EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia.
Sandage, S. J., & Williamson, I. (2005). Forgiveness in cultural context. In E. L. Worthington (Ed.), Handbook of forgiveness. https://doi.org/10.4324/9780203955673
Subandi. (2015). Kesehatan jiwa dalam perspektif budaya dan agama. 1–28. http://psikologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/pengukuhan_prof_subandi.pdf
Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharsono, M., & Susetyo, D. B. (2017). Karakteristik Pemaafan Berbasis Budaya Jawa. Psikodimensia. https://doi.org/10.24167/psiko.v16i1.953
Triningtyas, D. (2019). Konseling Lintas Budaya. In Jawa Tengah: AE Media Grafika.
Tualaka, D. (2018). Degradasi Fungsi, Makna dan Nilai Budaya Oko’ Mama Pada Komunitas Tutur Uab Meto’. LITERA: Jurnal Litera Bahasa Dan Sastra, 4(1), 1–59.
Wijono, S. (2015). Psikologi Industri dan Organisasi. In Jakarta: Prenadamedia Group (Pertama).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)