KEBAHAGIAAN PADA REMAJA WANITA YANG BERULANG-ULANG PUTUS CINTA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v9i2.22447Keywords:
Putus Cinta, Kebahagiaan, Resiliensi, Temperance, OptimismeAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kebahagiaan yang dimiliki pada remaja wanita yang berulang kali mengalami putus cinta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek adalah dua orang remaja wanita berusia 20 tahun dan 19 tahun yang mengalami putus cinta lebih dari lima kali dan hal tersebut membuatnya mengalami sakit hati yang mendalam. Penggalian data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan menggunakan teknik analisis tematik theory driven. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa remaja wanita yang mengalami putus cinta berulang sempat mengalami sakit hati mendalam dan kecewa hingga ia mengambil keputusan untuk tidak ingin berpacaran lagi bahkan ingin menutup hatinya. Kebahagiaan yang dimiliki mulai nampak ketika seseorang dapat memiliki resiliensi dalam menghadapi permasalahan, memiliki temperance, serta sikap optimisme untuk kehidupan yang akan datang.
References
Atrup dan Anisa, Y. (2018). Hipnoterapi teknik part therapy untuk menangani siswa kecewa akibat putus hubungan cinta pada siswa sekolah menengah kejuruan. Jurnal Pinus, 4(1), 21–29.
Brenner, R. and Vogel D. (2015). Measuring thought content valence after a breakup: development of the positive and negative ex-relationship thoughts (panert) scale. Journal of Counseling Psychology, 62(3), 476487.
Dianovinina, K. (2018). Depresi pada remaja: gejala dan permasalahannya. Jurnal Psikogenesis, 6(1), 69–78.
Fajri. (2018). Sandi sebut putus cinta jadi salah satu penyebab gangguan jiwa. Kumparan. Retrieved from https://kumparan.com/@kumparannews/sandi-sebut-putus-cinta-jadi-salah-satu-penyebab-gangguan-jiwa
Hurlock. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. (2018). Hari kesehatan jiwa sedunia. Retrieved from http://promkes.kemkes.go.id/agenda/hari-kesehatan-jiwa-sedunia
Lindenfield, G. (2005). Putus cinta bukan akhir segalanya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nurchamim. (2018). Penyebab remaja depresi didominasi masalah asmara. Radar Semarang. Retrieved from http://radarsemarang.com/2018/01/15/penyebab-remaja-depresi-didominasi-masalah-asmara/
Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development: psikologi perkembangan. Jakarta: Kencana.
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Potret sehat Indonesia dari riskesdas 2018. Retrieved from http://www.depkes.go.id/
Santrock, J. W. (2003). Adolescence. Eleventh edition. Boston: McGraw Hill International Edition.
Santrock, J. W. (2005). Adolescence: perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2012). Life-span development: perkembangan masa hidup edisi 13 jilid 1. (Widyasinta, Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Seligman. (2005). Authentic happiness: menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Sonna, L. (2007). Memahami tentang membimbing anak remaja: sebuah panduan bagi orangtua dalam menghadapi berbagai masalah. Batam: Karisma Publishing Group.
Sri, M., & Agus, A. (2016). Hubungan kegagalan cinta dengan terjadinya kejadian depresi pada remaja. LPPM Akes Rajekwesi Bojonegoro, 7(2), 23–26.
Ulfah, D. (2016). Kematangan emosi dan kebahagiaan remaja putus cinta. Jurnal Ilmiah Psikologi. Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(1), 92–99.
Yuwanto, L. (2011). Reaksi umum putus cinta. Jurnal Ubaya.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)