PEMETAAN PERAN DAN KONTRIBUSI PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DESA BURAI
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i3.36893Keywords:
Peran, Kontribusi, Pemangku Kepentingan, EkowisataAbstract
Kajian tentang desa wisata sudah banyak dilakukan, tetapi persoalan tentang peran pemangku kepentingan belum diungkap secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi peran pemangku kepentingan dan pengaruhnya dalam pengembangan ekowisata. Basis metode yang digunakan adalah kualitatif dengan mengandalkan wawancara langsung dan menggunakan platform media online, observasi, dan dokumentasi sebagai cara pengumpulan data. Data diolah untuk mengindentifikasi peran pemangku kepentingan dengan menggunakan NVivo 12 Plus dan dilanjutkan dengan metode analisis melalui pengggunaan matriks kepentingan dan pengaruh para pemangku kepentingan terhadap pengembangan ekowisata. Dari hasil analisis ditemukan sebanyak 13 pemangku kepentingan yang berperan secara berbeda dari lima sektor yaitu pemerintah, swasta, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat. Peran para pemangku kepentingan teridentifikasi dalam tiga kategori, yaitu regulator, fasilitator, dan pengelolah atau pelaksana. Lebih spesifik lagi, berdasarkan pengaruh dan kepetingan terdapat empat pemangku kepentingan berkarakter subjek, empat pemangku kepentingan berperan sebagai pemain kunci, lima pemangku kepentingan berperan sebagai pendukung, dan satu pemangku kepentingan pengikut. Dapat disimpulkan, bahwa peran dan kepentingan mereka bergerak dinamis sesuai dengan komitmen pada prioritas dan target yang ditentukan.
References
Anwar. (2007). Manajemen Permberdayaan Perempuan (Perubahan Sosial Melalui Pembelajaran Vocational Skill Pada Keluarga Nelayan). Alfabeta.
Bryson, J. M. (2004). What to do when stakeholders matter: Stakeholder Identificatixon and analysis techniques. Public Management Review, 6(1), 21–53. https://doi.org/10.1080/14719030410001675722
Chachava, N. T., dan Khoshtaria, T. K. (2017). Prosepects of ecotourism development in recreation areas of South Georgia. Annals of Agrarian Science, 15(3), 312-317.
Choi, H. S. C., & Sirakaya, E. (2006). Sustainability Indicators for Managing Community Tourism. Tourism Management, 27(6), 1274–1289. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2005.05.018
Creswell, J. W. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed. Pustaka Pelajar.
Damanik, J., dan Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: PUSPAR UGM dan Andi.
Damanik, J. (2016). Lack of Stakeholder Partnerships in DestinationManagement: Lessons Learned from LabuanBajo, Eastern Indonesia. Asian Journal of Tourism Research, 1(2), 173-198.
Diamantis, D. (2018). Stakeholder ecotourism management: exchanges, coordination’s and adaptation. Journal of Ecotourism, 17(3), 203-205.
Fennell, D. A. (2008). Ecotourism. New York: Routledge.
Gunawan, S. (2009). Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial. PT Gramedia Pustaka Utama.
Hill, J., dan Gale, T. (2009). Ecotourism and environmental sustainability: principles and practice. Burlington, USA: Ashgate.
Kiper, T. (2013). Role of Ecotourism in Sustainable Development. DOI: 10.5772/55749.
Maryono, E., Kuswanto, S., Getteng, M., Ahmad, S., & Mulyasari. (2005). Pelibatan Publik Dalam Pengambilan Keputusan (Public Involvement in Decision Making). LP3ES, ed.
Mathis, R. L. (2000). Human Resource Management. South-Western College Pub.
Prastika, H. C. (2017). Peran Pemerintah Daerah dan Partisipasi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UKMK) dalam Upaya Pengembangan Kerajinan Kulit di Kabupaten Magetan. In Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Airlangga.
Reed, M. S., Graves, A., Dandy, N., Posthumus, H., Hubacek, K., Morris, J., Prell, C., Quinn, C. H., & Stringer, L. C. (2009). Who’s in and why? A typology of stakeholder analysis methods for natural resource management. Journal of Environmental Management, 90(5), 1933–1949.https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2009.01.001
Rohaniyah, S. (2005). Pola Pemberdayaan Pemuda Dengan Pelatihan Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah. Universitas Negeri Semarang.
Saidmamatov, O., Matyakubov, U., Rudenko, I., Filimonau, V., Day, J., & Luthe, T. (2020). Employing Ecotourism Opportunities for Sustainability in the Aral Sea Region: Prospects and Challenges. Sustainability, 12(21), 9249; https://doi.org/10.3390/su12219249
Sekhri, S. (2009). The Role Approach As a Theoretical Framework For the Analysis of Foreign Policy in Third World Countries. African Journal of Political Science and International Relations, 3(10), 423–432. http://www.academicjournals.org/ajpsir
Sembiring, E., & Basuni, S. (2010). Resolusi Konflik Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Kabupaten Teluk Wondama. 14(2), 84–91.
Sheng-Hshiung, T., Lin, Y.-C., & Lin, J.-H. (2006). Evaluating Ecotourism Sustainability From the Integrated Perspective of Resource, Community and Tourism. Tourism Management Journal, 27(4),640–653. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2005.02.006
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta.
Sulistyani, A. T. (2004). Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan. Penerbit Gava Media.
Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Gava Media.
Walter, P. G. (2016). Catalysts For Transformative Learning in Community-Based Ecotourism. Current Issues in Tourism, 19(13), 1356–1371. https://doi.org/10.1080/13683500.2013.850063
Werther,Jr., W. B. (1996). Human Resources and Personnel Management. McGraw-Hill.
Wiseza, F. C. (2017). Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Obyek Wisata Bukit Khayangan di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi. Nur El-Islam, 4(1), 89–106.
Zubayr, M., Darusman, D., Nugroho, B., & Ridho Nurrochmat, D. (2014). Peranan Para Pihak Dalam Implementasi Kebijakan Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Pertambangan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 11(3), 239–259. https://doi.org/10.20886/jakk.2014.11.3.239-259.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)