Eksistensi Masyarakat Hukum Adat dan Dinamika Tanah Ulayat di Manggarai Timur
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish.v11i2.41006Keywords:
Manggarai Timur, Masyarakat Hukum Adat, Tanah Ulayat, Perlindungan NegaraAbstract
Masyarakat Hukum Adat (MHA) Manggarai merupakan komunitas yang terdiri atas puluhan atau bahkan ratusan suku yang berbeda-beda. Hampir seluruh wilayah Manggarai didiami oleh MHA. Setiap persoalan yang terjadi dalam kehidupan MHA memiliki potensi menimbulkan dampak luas. Kondisi tersebut membutuhkan perlindungan terhadap MHA Manggarai yang juga bermakna perlindungan terhadap masyarakat Manggarai secara luas termasuk tanah Ulayat. Atas situasi tersebut, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika MHA Manggarai Timur dan problematika tanah Ulayat khususnya di Desa Nanga Labang, Rondo Woing, dan Satar Punda, Manggarai Timur. Dengan metode kualitatif dan pendekatan sosial antropologi khususnya etnografi serta kajian yuridis normatif yang dilakukan di tiga Desa di atas, tulisan ini mampu menggambarkan eksistensi dan dinamika MHA dan hubungannya dengan tanah Ulayat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa MHA di Manggarai Timur eksistensinya cenderung melemah dan memiliki pola perubahan yang berbeda di tiap daerah. Keberadaan tanah Ulayat masih ada namun jumlahnya semakin terbatas bahkan terdapat beberapa wilayah yang tidak lagi memiliki tanah Ulayat. Studi ini menawarkan skema perlindungan oleh negara agar agar eksisitensi MHA dan tanah Ulayat tetap eksis karena hal itu merupakan kearifan lokal yang mampu membendung arus globalisasi dan individualisasi tanah Ulayat. Idealnya, MHA dan tanah Ulayat mendapat perlindungan, dengan melindungi pranata adat maupun tanah Ulayatnya, minimal pengakuan dari pemerintah setempat agar eksistensi MHA Manggarai tetap bertahan.
References
Afiff, S. A., & Rachman, N. F. (2019). Institutional Activism: Seeking Customary Forest Rights Recognition from Within the Indonesian State. Asia Pacific Journal of Anthropology, 20(5). https://doi.org/10.1080/14442213.2019.1670245
Ames, H., Glenton, C., & Lewin, S. (2019). Purposive sampling in a qualitative evidence synthesis: A worked example from a synthesis on parental perceptions of vaccination communication. BMC Medical Research Methodology, 19(1). https://doi.org/10.1186/s12874-019-0665-4
Andjarwati, A., Yurista, A. P., & Muhammadin, F. M. (2018). The impacts of unclear law and border on environmental protection: The case of the Manggarai Timur and Ngada Regencies of Flores, Indonesia. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 29(3). https://doi.org/10.22146/jmh.24320
Arizona, Y. (2013). Masyarakat adat dalam kontestasi pembaruan hukum’, Seminar Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat: Upaya Peningkatan Efektivitas Pemberdayaan KAT Saat Ini dan Pengembangan ke depan.
Arti, W. C. (2020). A Sustainable Ecology Movement: Catholicism and Indigenous Religion United against Mining in Manggarai, East Nusa Tenggara, Indonesia. PCD Journal, 8(1). https://doi.org/10.22146/pcd.v8i1.438
Bedner, A., & Arizona, Y. (2019). Adat in Indonesian Land Law: A Promise for the Future or a Dead End? Asia Pacific Journal of Anthropology, 20(5). https://doi.org/10.1080/14442213.2019.1670246
Cahyono, E., Mariana, A., Maimunah, S., Erwas, M., Yesua Y.D.K, Pellokila, Khairina, W., Siagian, S., Saptariyani, N., J, P. N., Cahyadi, E., & Ramdhaniaty, N. (2016). Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat atas Wilayahnya di Kawasan Hutan. Komnas Ham.
Campbell, S., Greenwood, M., Prior, S., Shearer, T., Walkem, K., Young, S., Bywaters, D., & Walker, K. (2020). Purposive sampling: complex or simple? Research case examples. Journal of Research in Nursing, 25(8). https://doi.org/10.1177/1744987120927206
Embu, E. J., & Mirsel, R. (2004). Gugat Darah Petani Kopi Manggarai. Penerbit Ledalero.
Hasan, U., Suhermi, S., & Sasmiar, S. (2020). Eksistensi Hak Ulayat Dalam Masyarakat Hukum Adat. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 4(2). https://doi.org/10.22437/jssh.v4i2.11523
Hastuty, S. (2017). Identifikasi faktor pendorong alih fungsi lahan pertanian. Jurnal Prosiding Seminar Nasional, 03(01).
Holthouse, K. (2020). The local politics of mining under decentralisation in Indonesia [Australian National University]. https://openresearch-repository.anu.edu.au/bitstream/1885/229638/1/PhD Thesis_Kym Holthouse_FINAL_02042021.pdf
Jehamat, L., & Keha Si, P. (2018). Dinamika konflik sosial berakar tanah komunal di kabupaten manggarai flores. Sosio Konsepsia. https://doi.org/10.33007/ska.v8i1.1544
Jerabu, A. (2014). ’Pengakuan dan Perlindungan Hukum Terhadap Hak Ulayat Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat Dalam Rangka Otonomi Daerah di Desa Colol Kecamatan Poco Ranaka Timur Kabupaten Manggarai Timur (Studi Kasus). Universitas Atma Jaya.
Jevon Laike, R. (2019). PROBLEMATIKA PENGAKUAN HUKUM TERHADAP HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT. Hibualamo : Seri Ilmu-Ilmu Sosial Dan Kependidikan, 3(1).
Keling, G. (2016). Kearifan budaya masyarakat kampung tradisional Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Penelitian Sejarah Dan Nilai Tradisional, 23(1), 51–62.
Konradus, D. (2018). KEARIFAN LOKAL TERBONSAI ARUS GLOBALISASI. Masalah-Masalah Hukum, 47(1). https://doi.org/10.14710/mmh.47.1.2018.81-88
Lennox, C., & Short, D. (2016). Handbook of Indigenous Peoples’ Rights (1st Edition). Routledge.
Lon, Y. S., & Widyawati, F. (2020). Mbaru Gendang Rumah Adat Manggarai Flores. Kanisius.
Muhammad, N. (2017). Resistensi Masyarakat Urban dan Masyarakat Tradisional dalam Menyikapi Perubahan Sosial. Substantia, 19(2).
Mujiburohman, D. A., & Mujiati. (2019). Persoalan Tanah Ulayat “Suku” Masyarakat Hukum Adat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. In A. N. Luthfi (Ed.), Eksistensi, perubahan dan pengaturan tanah Ulayat/adat di Indonesia (kajian kasus di Sumatera Barat, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Kalimantan Tengah) (pp. 59–84). STPN Press.
Purwanti, T. (2018). Petani, Lahan dan Pembangunan: Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Kehidupan Ekonomi Petani. Umbara: Indonesian Journal of Anthropology, 3(2).
Regus, M. (2011). Tambang dan Perlawanan Rakyat: Studi Kasus Tambang di Manggarai, NTT. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 16(1).
Resmini, W., & Mabut, F. (2020). Upacara Penti Dalam Masyarakat Kampung Rato di Kabupaten Manggarai. CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 8(2). https://doi.org/10.31764/civicus.v8i2.2862
Rizik, M., Hasibuan, L., & Anwar Us, K. (2021). Pendidikan Masyarakat Modern dan Tradisional dalam Menghadapi Perubahan Sosial dan Modernisasi. Jurnal Literasiologi, 5(2). https://doi.org/10.47783/literasiologi.v5i2.219
Rosana, E. (2011). Modernisasi dan Perubahan Sosial. Jurnal TAPIs, 7 No. 12.
Siscawati, M. (2014). Masyarakat Adat dan Perebutan Penguasaan Hutan. Wacana: Jurnal Transformasi Sosial, 16(33), 3–23.
Sitorus, O., Adhie, B., Riyadi, R., Sapardiyono, Saleh, D. D., & Ridho, U. (2005). Penataan hak atas tanah adat di Provinsi Bali. Jurnal Bhumi, 13(2), 1–25.
Sumardi, F; Sukardja, P. (2017). Makna dan Fungsi Sawah Lodok di Kampung Meler Desa Meler Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Humanis: Jurnal of Arts and Humanities, 18(1), 10–15.
Sumardjono, M. S. W. (2016). Ihwal hak komunal atas Tanah. Digest Epistema, 4–6.
Susilowati, S. H. (2016). Fenomena Penuaan Petani dan Berkurangnya Tenaga Kerja Muda serta Implikasinya bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 34(1). https://doi.org/10.21082/fae.v34n1.2016.35-55
Tomaszewski, L. E., Zarestky, J., & Gonzalez, E. (2020). Planning Qualitative Research: Design and Decision Making for New Researchers. International Journal of Qualitative Methods, 19. https://doi.org/10.1177/1609406920967174
Turner, S. F., Cardinal, L. B., & Burton, R. M. (2017). Research Design for Mixed Methods. Organizational Research Methods, 20(2). https://doi.org/10.1177/1094428115610808
Utami, W., & Salim, M. N. (2021). Local Wisdom as a peatland management strategy of land fire mitigation in Meranti regency, Indonesia. Ecology, Environment and Conservation, 27(Feb Suppl. Issue), 127–137.
Walliman, N. (2017). Research Methods: The Basics (2nd Editio). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315529011
Windari, R. A. (2014). Keberpihakan Regulasi Pertanahan Terhadap Hak Masyarakat Adat (Studi Kasus Sengketa Tanah Adat di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng). Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(1). https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v3i1.2923
Zakariya, Y. R. (2016). Strategi Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat (Hukum) Adat: Sebuah Pendekatan Sosio-Antropologis. Bhumi: Jurnal Pertanahan Dan Agraria, 2(2).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Wasyilatul Jannah, M. Nazir Salim, Dian Aries Mujiburohman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)