STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MOLLUSCA BENTIK SERTA FAKTOR-FAKTOR EKOLOGIS YANG MEMPENGARUHINYA DI PANTAI MENGENING, KABUPATEN BADUNG, BALI
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjpb.v6i3.21986Keywords:
Keanekaragaman, Kemelimpahan, dan Mollusca bentik.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Komposisi, keanekaragaman, kemelimpahan dan Faktor-faktor ekologis yang mempengaruhi Mollusca bentik yang hidup di Pantai Mengening Kabupaten Badung, Bali. Penelitian fauna Mollusca Bentik di Pantai Mengening dilakukan pada bulan April 2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan eksploratif, dengan menggunakan rancangan survei lapangan yaitu dengan pengamatan dan pencatatan hasil temuan di lapangan serta dilanjutkan dengan pengamatan di laboratorium. Populasi adalah seluruh Mollusca bentik yang hidup di Pantai Mengening, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah jumlah Mollusca bentik yang terdapat di dalam 15 kuadrat. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan (1) Komposisi spesies moluska bentik yang ditemukan sebanyak 32 spesies dan 261 individu, (2) Nilai indeks keanekaragaman sebesar 3,12 yang dinyatakan dalam kategori tinggi, nilai kekayaan spesies sebesar 5,75, nilai indeks kemerataan spesies sebesar 0,90, nilai indeks dominansi sebesar 0,1. (3) Kemelimpahan relatif spesies Mollusca bentik tertinggi oleh spesies Ornopsis glanni nilai kemelimpahan relatifnya sebesar 14,56% dan nilai kemelimpahan relatif terendah diantaranya Cypraea moneta, Conus tarbellianus, Basterotia corbuloides, Struthiolaria spinosa, Cerithium chipolanum, dan Conus consors dengan masing-masing nilai sebesar 0,77 %, nilai kepadatan spesies tertinggi yaitu spesies Ornopsis glanni dengan nilai kepadatan spesies yaitu sebesar 2,53 ind/m2. Sedangkan nilai kepadatan spesies terendah yaitu Cypraea subovum, Fulviia mutica, Macrocallista nimbosa, Littorina irrorata, Thais luteostoma, Morula margariticola, Rissoina chipolana, Xenophora burdigalensis, Diodora mississipppiensis, dan Chicoreus brevifrons yaitu sebesar 0,13 ind/m². Dan untuk nilai total kepadatan spesies mollusca bentik yang hidup dikawasan pantai Mengening sebesar 17,4 ind/m².References
Arbi, C. Y. 2012. “Komunitas Moluska di Padang Lamun Pantai Wori, Sulawesi Utara”. Jurnal Bumi Lestari, Vol.12, No 1, ISSN: 55–65.
Dibyowati, L. 2009. Keanekaragaman Moluska (Bivalvia dan Gastropoda) di : Sepanjang Pantai Carita Pandeglang Banten (Skripsi. Bogor: IPB Bogor)
Fajriansyah, Nasution S., dkk. 2011. “Struktur Komunitas Makrozoobenthos Di Perairan Desa Dompas Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis”. Jurnal Ilmu Kelautan: Universitas Riau Pekan Baru
Gundo, M. T. 2010. “Kerapatan Keanekaragaman dan Pola Penyebaran Gastropoda AirTawar di Perairan Danau Poso”. Jurnal Media Litbang Sulteng, Vol. 3, No 2 (hlm.37-43).
Hamidah, A. 2000. Keragaman dan Kelimpahan Komunitas Moluska di Bagian Utara Danau Kerinci Jambi. Tesis (Tidak diterbitkan) Program Studi Biologi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Hutabarat, S dan Evan. 2008. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UI-Press.
Juwana, S. R. 2001. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta. Djamatan.
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia.
Salmin. 2000. “Oksigen Terlarut (DO) Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan”. Jurnal Oseana, Vol. 30, No 3, ISSN : 0216-1877
Susiana. 2011. Diversitas dan Kerapatan Mangrove Gastropoda dan Bivalvia di Estuari Perancak Bali. (Skripsi Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar).
Swasta, J. I. B. 2003. Diktat Ekologi Hewan. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Wijayanti, H. 2007. Kajian Kualitas Perairan Di Pantai Kota Bandar Lampung Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos .(Tesis Semarang. Universitas Diponegoro).
Yeanny, S .M. 2007. “Keanekaragaman Makrozoobentos di Muara Sungai Belawan”. Jurnal Biologi Sumatera, Vol 2, No 2, ISSN : 37-41.
Zahidin, M. 2008. Kajian Kualitas Air di Muara Sungai Pekalongan Ditinjau Dari Indeks Keanekaragaman Makrozoobenthos dan Indeks Saprobitas Plankton. (Tesis Program Studi Megister Manajemen Sumber Daya Pantai Universitas Diponegoro. Semarang