Karakteristik Sub Daerah Aliran Sungai Silo di Kecamatan Dompu
Main Article Content
Abstract
Sub Daerah Aliran Sungai Silo sering terjadi luapan air saat musim hujan, yang menyebabkan terjadinya banjir dibeberapa kelurahan di Kecamatan Dompu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara pengukuran secara terrestrial dilapangan dibagi menjadi dua tahapan pengumpulan data, yakni pengumpulan data secara primer terdiri dari kegiatan observasi, dan dokumentasi, sedangkan untuk menganalisis karakteristik Sub DAS membutuhkan data berupa data curah hujan, luas DAS, bentuk Sub DAS, tingkat kecabangan, kerapatan aliran, pola aliran, panjang sungai, jenis tanah, topografi, dan penggunaan lahan. Tujuan penelitian mengidentifikasi karakteristik di Kecamatan Dompu yang terdiri dari Meteorologi, Morfologi dan Morfometri. Hasil analisis karakteristik Sub DAS Silo adalah curah hujan selama setahun rata-rata 267,4 mm dan rata-rata hari hujan 17 hari. Ketinggian daerah 100 – 500 seluas 107,815 ha memiliki kemiringan landai seluas 73,349 ha Penggunaan lahan di Kecamatan Dompu terbesar yaitu lahan pertanian pertanian seluas 7.462 ha (33%) dan kerapatan aliran 0,62 masuk kelas sedang. Bentuk sub DAS mempengaruhi pola aliran sungai mempengaruhi pola aliran sungai dan ketajaman puncak dapat mengakibatkan terjadinya banjir besar, alur sungai sub DAS Silo terdapat 2 orde yaitu orde 1 (14 alur) dan orde 2 (1 alur). Pola aliran sungai Silo pola dendritik, panjang sungai Silo 9.810 km dari hulu sungai sampai hilir. Maka implikasinya dapat diketahui karakteristik secara fisiologi Sub Daerah Aliran Sungai Silo di Kecamatan Dompu.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anonim. (2007). Karakteristik DAS Tuntang dan Jragung. BPDAS Pemali Jratun, semarang.
Asep Purnama, 2008. Pemetaaan Kawasan Rawan Banjir di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis.
Barid. B dan Yakob. M. (2007). Perubahan Kecepatan Aliran Sungai Akibat Perubahan Pelurusan Sungai. (Jurnal) Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 10, No. 1, 2007: 14 – 20.
BP2TPDAS-IBB. 2006. Laporan Hasil Penelitian Pemodelan Hidrologi DAS. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Surakarta.
Edi Said Ningkeula (2015). Analisis Karakteristik Meteorologi dan Morfologi DAS Wai Samal Kecamatan Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Ilmu Agribisnis dan Perikanan Volume 8 Edisi 2.
Ferry S, Faris Ade I & Agus Salim (2017). Indendifikasi dan Pemeteran Morfometri Daerah Aliran Sungai Martapura Menggunakan Teknologi GIS. Jurnal GRADASI TEKNIK SIPIL Volume 1, No. 2.
Nadia, F., Manyuk, F., & Ari, S. (2015). Analisis karakteristik das di kota pekanbaru berbasis sistem informasi geografis untuk menganalisis hidrograf satuan sintetik.
Nursa’ban, M. 2006. Pengendalian Erosi Tanah Sebagai Upaya Melestarikan Kemampuan Fungsi Lingkungan. J. Geomedia.
Pieter Th Berhitu & R.M. Mulyono 2014. Analisis Karakteristik Hidrologi dan Model Dinamik DAS Way Ruhu Pada Kawasan Pesisir Desa Galala Kota Ambon. Volum 11. No. 2
Rahman. A. (2009). Pengaruh Luas Pola Penggunaan Lahan Dan Kondisi Fisik Lingkungan Terhadap Debit Air Dan Sedimentasi Pada Beberapa Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) Di Sub Das Cimanuk Hulu Jawa Barat. (Jurnal). Agroland 16 (3) : 224 – 230.
Sosial, B. P. D. A. S. d. P. (2013). Pedoman identifikasi karakteristik daerah aliran sungai.
Steanly R.R.Pattiselanno & Agus K.Soetrisno (2017) Mitigasi Karakteristik Muka Air Banjir dari Morfometri DAS Wai Loning-Negeri Lahan, Berbasis Geographic Information System (GIS). Vol 7
Othman, A., & Gloaguen, R. (2013). River courses affected by landslides and implications for hazard assessment: a high resolution remote sensing case study in NE Iraq–W Iran. Remote Sensing, 5(3), 1024-1044.
Hjarvard, S. (2008). The mediatization of society. Nordicom Review, 29(2), 105134. Retrieved from http://www.nordicom.gu.se