PEWARISAN NILAI – NILAI KEPAHLAWANAN MELALUI PEMENTASAN BARIS JANGKANG DI DESA PAKRAMAN PELILIT, NUSA PENIDA, KLUNGKUNG, BALI
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjps.v1i2.1027Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sejarah keberadaan Baris Jangkang di Desa Pakraman Pelilit, Nusa Penida, Klungkung, Bali; (2) prosesi pementasan Baris Jangkang dalam kaitannya dengan ritual di Pura Desa di Desa Pakraman tersebut; dan (3) nilai-nilai kepahlawanan yang bisa diwariskan kepada masyarakat di Desa Pakraman setempat lewat pementasan Baris Jangkang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: (1) metode penentuan informan; (2) metode pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi dokumentasi); (3) metode penjaminan keabsahan data; (4) metode analisis data; dan (5) metode penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baris Jangkang terlahir dari kemenangan yang diperoleh oleh Desa Pelilit melawan Desa Watas dan Desa Tanglad dalam sebuah perang perebutan wilayah kekuasaan yang terjadi di Desa Pelilit. Nama Baris Jangkang sendiri berasal dari kalahnya musuh melawan Desa Pelilit dengan berlari terjengkang-jengkang, sehingga oleh I Jero Kulit diciptakanlah sebuah tarian yang disebut dengan Baris Jangkang karena melibatkan barisan pasukan. Prosesi pementasan Baris Jangkang diawali dengan tabuh oleh sekaa gong. Jro mangku nyakap banten, sedangkan penari merias diri. Sebelum pementasan dimulai, semua penari, penabuh, dan alat musik diberikan tirtha penglukatan untuk menyucikan agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan untuk memohon agar Ida Sang Hyang Widhi Wasa merestui dan menghidupkan tarian sehingga memiliki taksu. Pementasan Baris Jangkang berlangsung sekitar 15 menit diiringi dengan pesantian sebagai penetralisir kekuatan jahat yang mengganggu para penari. Nilai-nilai kepahlawanan yang dapat diwariskan kepada masyarakat di Desa Pakraman setempat lewat Baris Jangkang antara lain: (1) nilai keberanian; (2) nilai persatuan; (3) nilai rela berkorban; (4) nilai patriotisme; dan (5) nilai religius.
Kata Kunci: sejarah, prosesi, pewarisan nilai kepahlawanan, Baris Jangkang.