QUADCOPTER OBSTACLE AVOIDANCE DENGAN SENSOR INFRAMERAH UNTUK PEMANTAUAN BENCANA ALAM MELALUI UDARA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jptk-undiksha.v15i1.13039Abstract
Pemantauan lokasi bencana alam melalui udara dengan helikopter sulit dilakukan karena memerlukan banyak ruang untuk mendarat dan rentan dengan benturan jika diterbangkan pada ketinggian yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun quadcopter obstacle avoidance sebagai solusi alternatif pengganti helikopter. Quadcopter yang dibuat dilengkapi dengan sensor inframerah yang berfungsi untuk mendeteksi adanya halangan. Keluaran dari sensor inframerah berupa LED yang menunjukkan sensor bagian mana yang mendeteksi halangan, serta buzzer sebagai keluaran suara. Quadcopter obstacle avoidance ini diuji di dalam dan luar ruangan dengan digantung pada tiang horizontal, kemudian throttle dinaikkan sehingga motor berputar, kemudian sebuah halangan didekatkan dengan quadcopter. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah prototype quadcopter obstacle avoidance dengan sensor inframerah yang mampu mendeteksi halangan dari 20 cm hingga 80 cm serta mampu memberi respon berupa gerakan feedback dengan tingkat akurasi pada luar ruangan yaitu 61.25%, dan tingkat akurasi di dalam ruangan yaitu 100%.Downloads
Published
2018-01-30
Issue
Section
JPTK
License
Authors who publish with the JPTK agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)