Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Beras di Indonesia Tahun 2018
Main Article Content
Abstract
Berdasarkan publikasi World Bank (2018) saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan jumlah penduduk paling besar di dunia, hal ini mengakibatkan konsumsi beras di Indonesia juga besar. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis ketersediaan dan kebutuhan berasdi Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode studi literatur dan analisis data sekunder. Hasil analisis dalam penelitian ini ialah Kondisi geografis di Indonesia yang sebagian besar cocok sebagai lahan sawah menyebabkan ketersediaan beras di Indonesia cukup besar. hal ini dibuktikan dengan persentase wilayah surplus beras di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan wilayah defisit berasnya, yaitu sebesar 52,94% : 47,06 %. Sebagian besar Provinsi dengan klasifikasi defisit beras berada di Indonesia bagian timur, seperti Provinsi Papua, Maluku, NTT dan NTB, sedangkan provinsi dengan klasifikasi surplus beras dominan berada di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi. Jadi secara umum pada tahun 2018 sebagian besar provinsi di Indonesia merupakan wilayah surplus beras dengan sentra beras berada di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi.
Kata Kunci : Ketersediaan; Kebutuhan; Beras; Surplus; DefisitArticle Details
Authors who publish with the Media Komunikasi Geografi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Atmaja, D. M. (2015). Dampak Strategi Petani Dalam Merubah Arah Pemanfaatan Lahan Sawah Terhadap Kenyamanan Hidup Di Kota Denpasar. Media Komunikasi Geografi, 16(1), 01–13.
BPS. (2018). Analisis Bahan Pokok Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Frazelle, E. (2002). Supply Chain Strategy. New York: McGraw-Hill.
Grigg, D. B. (1974). Agricultural Population and Economic Development. Journal of Tijdshrift Voor Economische En Sociale Geografie, 65(6), 67–74.
Haris, A., Subagio, L. B., Santoso, F., & Wahyuningtyas, N. (2018). Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Karangwidoro Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Media Komunikasi Geografi, 19(1), 114–120.
Laksmiari, W. (2017). Keseimbangan Neraca Beras di Indonesia Tahun 2011-2015. Jurnal Bumi Indonesia, 6(3), 1–10.
Singgih, D. S. (2001). Pangan, Penduduk dan Teknologi Pertanian Sebuah Perdebatan Teoritis. Jurnal Masyarakat Kebudayaan Dan Politik, 14, 43–54.
Suratha, I. K. (2014). Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Ketahanan Pangan. Media Komunikasi Geografi, 15(2), 52–61.
Suratha, I. K. (2015). Krisis Petani Berdampak pada Ketahanan Pangan di Indonesia. Media Komunikasi Geografi, 16(1).
Widjono. (2006). Analisis Sosial-Bidaya Pengembangan Padi di Merauke. Jurnal IPTEK Tanaman Pangan, 1(1), 1–10.