Analisis Sebaran Spasial Pengemis Di Kawasan Sanglah Denpasar
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran spasial pengemis di Kawasan Sanglah. Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang berbasis pada analisis data primer. Teknik yang dipergunakan adalah plotting menggunakan GPS pada lokasi yang menjadi objek mengemis. Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan keruangan.Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa klaster di Kawasan Sanglah yang dijadikan sebagai lokasi mengemis. Klaster-klaster tersebut berupa kawasan permukiman, pertokoan, perdagangan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan sarana ibadah. Pada beberapa pola, beberapa pengemis memiliki cakupan wilayah yang berbeda antara satu pengemis dengan pengemis lainnya. Berdasarkan pola sebarannya, terdapat tiga bentuk pola sebaran yang diabstraksikan dalam bentuk rute perjalanan pengemis di kawasan tersebut. Masing-masing rute memiliki pusat, yaitu Pertokoan Gajah Mada, Pertokoan Diponegoro, dan Pertokoan Teuku Umar.
Kata Kunci: Sebaran Spasial; Pengemis; Kawasan Sanglah
Article Details
Authors who publish with the Media Komunikasi Geografi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Ahmad, M. (2012). Strategi Kelangsungan Hidup Gelandangan-Pengemis (Gepeng). Jurnal Penelitian, 7(2), 51–62.
Amin, C., Priyono, U., Hidayah, N., & Syahputra, B. M. (2017). Analisis Karakteristik dan Mobilitas Pengemis di Kota Salatiga. In Urecol Proceeding. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Anggriana, T. M., & Noviyanti, K. D. (2016). Identifikasi Permasalahan Gelandangan dan Pengemis di UPT Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis. INQUIRY: Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(1), 1–10.
BPS Kota Denpasar. (2017). Kota Denpasar Dalam Angka 2017
Christiawan, P. I. (2019). Tipe Urban Sprawl dan Eksistensi Pertanian di Wilayah Pinggiran Kota Denpasar. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 7(2).
Fu’adah, L., Astuti, T. M. P. A., & Utomo, C. B. U. (2017). Tindakan Sosial Tunawisma terhadap Strategi Bertahan Hidup di Kota Semarang. Journal of Educational Social Studies, 6(1), 45–51.
Iqbali, S. (2005). Studi Kasus Gelandangan-Pengemis (Gepeng) Di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Universitas Udayana.
Iqbali, S. (2006). Studi Kasus Gelandangan–Pengemis (Gepeng) Di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Piramida, 1(1), 1–10.
Mirjat, A. J., Wassan, A. A., & Shaikh, S. (2017). Beggary in Hyderabad Division: A Sociological Analysis. Grassroots, 51(2), 101–120.
Shara, A. R. I. D. (2018). Analisis Konektivitas Wilayah di Kota Denpasar. Media Komunikasi Geografi, 19(1), 42–50.
Sriartha, I. P., Diatmika, I. P. G., & Putra, I. W. K. E. (2017). Pemetaan Spasial Daya Dukung Lahan Pertanian dan Daya Tampung Penduduk Kecamatan di Provinsi Bali. In Seminar Nasional Riset Inovatif 2017. Singaraja: Undiksha Press.
Yuniarti, N. (2012). Eksploitasi Anak Jalanan sebagai Pengamen dan Pengemis di Terminal Tidar oleh Keluarga. International Journal of Indonesian Society and Culture, 4(2), 100–110.
Zukna, Pribadi, H., & Nopianti, H. (2018). Strategi Bertahan Hidup Pengemis Tunanetra (Studi Pada Pengemis di Lampu Merah Sukamerindu). Jurnal Sosiologi Nusantara, 4(2), 85–97.