Kajian Kerentanan Airtanah di Cekungan Airtanah (CAT) Wates Kabupaten Kulon Progo
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran tingkat kerentanan airtanah di cekungan airtanah (CAT) Wates terhadap pencemaran. CAT Wates memiliki luas total sebesar 152,67 m2 dan terletak di bagian Selatan Kabupaten Kulon Progo. Kerentanan airtanah terhadap pencemaran dipengaruhi oleh karakteristik geologi, akuifer, serta keterdapatan sumber pencemar dilihat dari penggunaan lahan. Tingkat kerentanan ditentukan dengan metode perhitungan DRASTIC-LU menggunakan 9 parameter melalui proses overlay. Parameter yang digunakan dalam perhitungan kerentanan yaitu kedalaman muka airtanah, imbuhan, media akuifer, tanah, kemiringan lereng, zona tak jenuh, konduktivitas hidraulik, dan penggunaan lahan. Data sekunder dari literatur dan instansi terkait digunakan dalam perhitungan kerentanan, lalu hasil kerentanan divalidasi dengan data kualitas air pada parameter nitrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAT Wates didominasi oleh tingkat kerentanan sedang dengan luas 11933,013 hektar atau dengan persentase 79,68 % dari keseluruhan luas CAT Wates. Tingkat kerentanan tinggi memiliki persentase 11,66 % dan tingkat kerentanan rendah memiliki persentase 8,67 %. Area dengan kerentanan tinggi memiliki kedalaman muka airtanah yang dangkal dan memiliki penggunaan lahan berupa area urban dan semi urban karena area urban dan semi urban yang menghasilkan limbah domestik dan limbah industri, sedangkan sawah menghasilkan limbah pertanian yang menjadi sumber pencemar potensial. Kondisi tersebut berimplikasi pada pemanfaatan air. Pada lokasi dengan kerentanan tinggi, sebaiknya tidak dimanfaatkan secara masif untuk kebutuhan konsumsi. Air masih dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Selain itu, perlindungan airtanah di lokasi kajian perlu ditingkatkan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Media Komunikasi Geografi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Abdillah, A. (2018). Kajian Kerentanan Airtanah terhadap Pencemar di Daerah Aliran Sungai Serang. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Ahadiah, S. N. (2020). Kajian Kerentanan Airtanah terhadap Pencemaran dengan Metode DRANTHVP di Cekungan Air Tanah Wates Kabupaten Kulon Progo. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Alam, F., Umar, R., Ahmed, S., & Dar, F.A. (2012). A new model (DRASTIC-LU) for evaluating groundwater vulnerability in parts of central Ganga Plain, India. Arab J Geosci, 7, 927-937. Doi 10.1007/s12517-012-0796-y
Aljazzar, T. (2010). Adjustment of DRASTIC Vulnerability Index to Assess Groundwater Vulnerability for Nitrate Pollution Using the Advection Diffusion Cell (Disertasi). Aachen: RWTH Aachen University
Aller, L., Lehr, J.H., Petty, R. (1987). DRASTIC: A standardized system for evaluation groundwater pollution potential using hydrogeologic settings. Oklahoma: U.S. Environmental Protection Agency
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2002). Standar Nasional Indonesia (SNI) no.19 6728.1-2002, Tentang Penyusunan Neraca Sumber Daya - Bagian 1: Sumber Daya Air Spasial. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Barbulescu, A. (2020). Assessing Groundwater Vulnerability: DRASTIC and DRASTIC-Like Methods: A Review. Water, 12(1356), 1-22. Doi:10.3390/w12051356
Bartzas, G., Tinivella, F., Medini, L., Zaharaki, D., & Komnitsas, K. (2015). Assessment of groundwater contamination risk in an agricultural area in north Italy. Information Processing in Agriculture, 2, 109-129. Doi 10.1016/j.inpa.2015.06.004
Febriarta, Erik, M. Aris Marfai, Dyah Rahmawati H, & Ajeng Larasati. (2020). Kajian Spasial Multi Kriteria DRASTIC Kerentanan Air Tanah Pesisir Akuifer Batugamping di Tanjungbumi Madura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(03), 476 – 487.
Foster, S.S.D. & Chilton, P.J. (2003). Groundwater: The Processes and Global Significance of Aquifer Degradation. Phil. Trans. R. Soc. Lond, B, 358, 1957–1972. Doi 10.1098/rstb.2003.1380
Gorelick, S.M & Zheng, C. (2015). Global Change and the Groundwater Management Challenge. Water Resources Research, 51(5), 1-21. Doi 10.1002/2014WR016825
Harter, Thomas, & Leah G Walker. (2001). Assessing Vulnerability of Groundwater. California: Department of Land and Water Resources, University of California at Davis.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah.
Kim, Y. J., & Hamm, S. Y. (1999). Assessment of The Potential for Groundwater Contamination using the DRASTIC/EGIS Technique, Cheongju Area, South Korea. Hydrogeology Journal, 7(2), 227-235. Doi 10.1007/s100400050195
Kodoatie, R. J., & Roestam, S. (2005). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Dani, Ed.). Yogyakarta.
Machdar, I. Zulfikar, T. Rinaldi, W. & Alfiansyah, Y. (2017). Assessment of groundwater vulnerability using DRASTIC Model and GIS: A case study of two sub-districts in Banda Aceh city, Indonesia. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 334. Doi 10.1088/1757-899X/334/1/012032
Macdonald & Partners. (1983). Greater Yogyakarta Groundwater Resources Study Volume 3 Groundwater. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum P2AT.
Özcan, B., & Öztürk, I. (Ed.). (2019). Environmental Kuznets curve (EKC): a manual. London: Academic Press.
Purwanto, Arif Rianto B. N., & Intan P. H. (2015). Perubahan Sistem Kelestarian Air Tanah di Cekungan Air Tanah Wates Akibat Pembangunan Bandara Internasional Temon Kabupaten Kulonprogo DIY. Jurnal Promine, 3(2), 54 – 66.
Putranto, T. T., Ali, R. K., & Putro, A. B. (2019). Studi Kerentanan Airtanah terhadap Pencemaran dengan Menggunakan Metode DRASTIC pada Cekungan Airtanah (CAT) Karanganyar-Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1), 158-171.
Ramadhika, R. (2016). Penentuan Zona Konservasi Daerah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Ribeiro, L. (2000). Um novo índice de vulnerabilidade específico de aquíferos: Formulação e aplicações. [SI: a new index of aquifer susceptibility to agricultural pollution] Internal report, ERSHA/CVRM. Laporan Penelitian. Lisbon: Instituto Superior Tecnico.
Setyawan, P. (2016). Hidrologi Air Tanah. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Suyasa, W. (2014). Pencemaran Air dan Pengelolaan Limbah. Denpasar: Udayana University Press.
Turner, S.W.D., Hejazi, M., Yonkofski, C., Kim, S.H., dan Kyle, P. (2019). Influence of Groundwater Extraction Costs dan Resource Depletion Limits on Simulated Global Nonrenewable Water Withdrawals Over the Twenty First Century. AGU, 7(2), 123-135. Doi 10.1029/2018EF001105
Utami, N. D. (2019). Pemanfaatan Metode SINTACS untuk Mengkaji Kerentanan Airtanah terhadap Pencemaran di DAS Opak Hilir, Kabupaten Bantul. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Vrba, J., & Zaporozec, A. (1994). Guidebook on Mapping Groundwater Vulnerability (Hannover, Ed.). International Association of Hydrogeologists.