PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GERAK PADA ANAK USIA DINI
DOI:
https://doi.org/10.23887/penjakora.v3i2.11734Abstract
pembangunan pendidikan nasional esensinya merupakan pemberian akses yang luas, pemerataan, dan peningkatan kualitas atau daya saing sumber daya manusia yang telah menempuh jenjang pendidikan tertentu. Pendidikan nasional Indonesia sebagaimana diamanatkan sejak awal kemerdekaan hingga era reformasi melalui pemberlakuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional meliputi jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Keempat jenjang pendidikan tersebut merupakan satu kesatuan utuh, dan tidak boleh salah satu menganggap lebih bermakana dari yang lain, yang satu menafikan yang lain. Keempatnya merupakan jembatan emas menuju terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berkarakter Pancasila dan berdaya saing global. Untuk merenda jalan menuju tercapainya sarasan tersebut, maka pondamen awal yang harus diperhatikan secara lebih cermat dan serius adalah jenjang pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar, yang dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. Yang menjadi semakin menarik adalah tentang betapa pentingnya layanan pendidikan pada anak usia dini yang harus memperhatikan karakteristik khusus, tahap tumbuh kembang, dan minat anak usia dini. Sebagaiamana dipahami bersama, dunia anak adalah dunia bermain, berfantasi, bercengkrama ria bersama kawan-kawan seusianya (joyfull learning). Berdasarkan kenyataan tersebut, maka substansi penting yang patut mendapat perhatian adalah pentingnya aktivitas fisik atau gerak bagi anak usia dini. Berangkat dari hal tersebut, maka kajian ini akan memberikan kupasan secara khusus tentang pengembangan pembelajaran gerak pada anak usia dini, khususnya di Play Group dan Taman Kanak-kanak.
References
Anam, Saiful. 2006. Sekolah Dasar Pergulatan Mengejar Ketertinggalan. Jakarta: Wajatri.
----------------. 2007. Jangan Remehkan Taman Kanak-kanak, Taman yang Paling Indah. Jakarta: Wajatri.
Chatib, Munir. 2009. Sekolahnya Manusia. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Gallahue, David L., dan Ozmun, John, C., 1998. Motor Development Infants, Children, Adolescents, Adults. USA: McGraw-Hill Companies.
Gallahue, David. L., 1989. Understanding Motor Development Infants, Children, Adolescents. Indianapolis: Benchmark Press, Inc.
Lutan, Rusli, dkk., 2002. Supervisi Pendidikan Jasmani: Knsep dan Praktik. Jakarta: Ditjend Dikdasmen-Ditjora Depdiknas.
Mutohir, Toho Cholik, 2003. Kebijakan Strategis Pengembangan Pendidikan Jasmani dan Keolahragaan Nasional. Makalah Disampaikan pada Seminar Ilmu Keolahragaan JIK IKIP Negeri Singaraja. Singaraja: Panitia Pelaksana.
Sumatri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. tentangSistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum Kemdikbud.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005. tentangSistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Biro Humas dan Hukum Kemenpora.
Yayasan Oase Bina Cendekia. 2011. Buku Pedoman Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Penitipan Anak, Play Group dan Taman Kanak-kanak. Singaraja: PAUD ABC.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with the JURNAL PENJAKORA agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)