ASMA DAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) DI SEKOLAH
DOI:
https://doi.org/10.23887/penjakora.v3i2.11737Abstract
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan, yang ditandai mengi episodik, sesak nafas, batuk dan dada terasa berat. Populasi asma terus meningkat dan menduduki urutan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia. Peningkatan terutama terjadi pada anak-anak yang sedang berada pada usia sekolah. Siswa ataupun orang tua sering menganggap asma sebagai penghalang dalam melakukan aktivitas fisik sehingga mereka sering melarang anaknya untuk bermain ataupun berolahraga pada saat mereka mendapatkan mata pelajaran penjasorkes di sekolah. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu, apabila asma tersebut dikelola dengan baik dan terkontrol. Untuk itu diperlukan strategi praktis untuk mengatasinya agar penyakit asma pada siswa dapat terkontrol dengan baik. Strategi yang dapat dilakukan oleh seorang guru penjasorkes adalah dengan melakukan pengelolaan yang baik terhadap latihan dan penyakit asma pada siswa. Guru penjasorkes diharapkan dapat memperhatikan jenis olahraga dan dosis yang tepat yang dapat diberikan pada siswa penderita asma. Dalam pengelolaan penyakit asma guru diharapkan dapat menjalin kemitraan dengan siswa, keluarga, dan petugas kesehatan. Guru penjasorkes dapat membuat catatan yang berisikan tentang nama obat dan dosisnya, mengenali faktor pencetus, serta tanda-tanda memburuknya penyakit asma pada siswa berdasarkan atas koordinasi dengan keluarga dan petugas kesehatan yang merawatnya. Berdasarkan atas pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa guru penjasorkes harus memandang sama terhadap siswa yang sehat ataupun yang menderita asma sehingga mereka harus mampu memberikan pembelajaran penjasorkes yang tepat dan rencana pengelolaan penyakit asma yang jelas pada siswa. Dengan demikian siswa penderita asma tidak perlu merasa takut dan dapat berpartisipasi secara penuh dan aman dalam melakukan aktivitas fisik/olahraga di sekolah.References
Alen M. 2012 Paradigma Penjasorkes. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Afriwardi. 2008. Latihan Fisik Mencetuskan Asma. Majalah Kedokteran Andalas No.1 Volume 32
Anonim. Modul VI. Olahraga Pada Lanjut Usia. Jurusan Pendidikan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Tersedia pada file.upi.edu/... OLAHRAGA/.../MODUL_VIOLAHRAGA_PADA_LANJ... diunduh tanggal 27 November 2015
Gege. 2012. Penjasorkes dalam KTSP.
Giriwijoyo S. 2007. Ilmu Faal Olahraga. Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Kushartanti W. 2002. Kesehatan Olahraga Kuratif. Klinik Kebugaran FIK UNY
National Heart, Lung, and Blood Institute. 2007 Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma
Nugroho S. 2006. Terapi pernafasan pada penderita asma. Pendidikan Olahraga Kesehatan Fakultas Ilmu Keolahragan Universitas Negeri Yogyakarta
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2003. ASMA. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia.
Purwanto S. 2004. Pendidikan Jasmani Untuk Penderita Asma. Universitas Negeri Yogyakarta.
Resti IB. 2014. Teknik Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengurangi Stres Pada Penderita Asma. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan (JIPT) Volume 2 No 1 tahun 2014
Rengganis I. Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UI. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol: 58, Nomor: 11, Nopember 2008
Rukmana A. 2008. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar No: 9 tahun 2008
Widjayanegara. 2014. Senam Asma Mengurangi Kekambuhan dan Meningkatkan Saturasi Oksigen Pada Penderita Asma di Poliklinik Paru Rumah Sakit Umun Daerha Wangaya Denpasar. Universitas Udayana.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with the JURNAL PENJAKORA agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)