KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA: ANTARA ASA DAN AKTUALITA

Penulis

  • I Ketut Margi Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha

Abstrak

Tulisan ini membahas fenomena keberagamaan, khususnya kebebasan beragama di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan dengan pendekatan sosiologi (sosiologi agama), khususnya dari perspektif teori posmodernisme. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara ideal normatif telah ada pengakuan kebebasan beragama di Indonesia. Namun, tidak demikian halnya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Hal tersebut terjadi karena adanya klaim kebenaran kelompok keagamaan tertentu terhadap kelompok keagamaan minoritas. Klaim kebenaran kelompok keagamaan tertentu ditolak oleh posmodernisme karena tidak sesuai dengan tiga prinsip dasar dalam pemikiran postmodernisme, yakni dekonstruksionisme, relativisme, dan pluralisme. Klaim kebenaran agama hendaknya dihindari karena mengandung watak totaliter dan dominatif yang dapat mematikan atmosfir relijiusitas setiap orang dan atau kelompok. Agar kebebasan beragama dalam aktualita terwujud sesuai asa dan konflik antar umat beragama yang mengancam keutuhan bangsa dapat dihindari. maka perlu dikembangkan dialog untuk mengembalikan esensi kehidupan beragama pada tindakan, bukan memutlakkan dogma agama. Di samping itu diperlukan teologi baru yang tidak hanya berorientasi pada kehidupan akhirat, tetapi yang secara kontekstual dapat memecahkan persoalan kemanusiaan.

Kata Kunci : klaim kebenaran, teologi baru, kebebasan beragama

Referensi

Abdullah, Amin, 1994. “Dialog Peradaban Menghadapi Era Postmodernisme Sebuah Tinjauan Religius”, Makalah, tidak diterbitkan, Yogyakarta: Sema FPBS IKIP Yogyakarta

Agus, Bustanuddin, 2006. Agama dalam Kehidupan Manusia Pengantar Antropologi Agama, Jakarta: PT RajaGrafindo Persad

Aur, Alexander, 2005. Pascastrukturalisme Michel Foucault dan gerbang menuju dialog antarperadaban, (Mudji Sutrisno & Hendar Putranto, Editor), Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, h 150-156

Baal, J van, 1987. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya Jilid I, Jakarta: PT Gramedia

Echols, John M. dan Hassan Shadily, 1992. An English – Indonesian Dictionary, Jakarta: PT Gramedia

Eriyanto, 2005. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKIS

Gandhi, Leela, 2001. Teori Poskolonial Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat, Yogyakarta: Qalam

Geertz, Clifford, 1992. Kebudayaan dan Agama, Yogyakarta: Kanisius

Hendropuspito, D., 1983. Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius

Kelsay, John dan Sumner B. Twiss, 1997. Agama dan Hak-hak Asasi Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Koentjaraningrat, 1990. Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Jakarta: PT Dian Rakyat

Lajar, Aloysius Baha, 2005. Jacques Derrida dan “perayaan” kemajemukan, (Mudji Sutrisno & Hendar Putranto, Editor), Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, h 170-172

Lasiyo, 1992. “Studi tentang Agama Konghucu sebagai Bentuk Kebangkitan Kehidupan Beragama Etnik Cina di Indonesia” Laporan Penelitian dalam Wiladi Budiharga dan Idawati HM Yara, 1999, Ringkasan Penelitian Program Dana Bantuan bagi Peneliti Muda, Jakarta: YIIS

Lyotard, Jean-Francois, 2004. Posmodernisme Krisis dan Masa Depan Pengetahuan, (Kamaludin, Penerjemah), Jakarta: Teraju

O’dea, Thomas F. (1996). Sosiologi Agama, terjemahan YASOGAMA, Jakarta: Rajawali Pers.

Pals, Daniel L., 2001. Dekonstruksi Kebenaran: Kritik 7 Teori Agama, Yogyakarta: IRCiSoD

Ritzer, George, 2003. Teori Sosial Postmodernisme, (Muhammad Taufik, Penerjemah), Yogyakarta: Juxtapose Research and Publication Study Club – Kreasi Wacana

Subagya, Rachmat, 1979. Agama Asli Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan – Yayasan Cipta Loka Caraka

Sunardi, St., 2006. Nietzsche, (Sumanto A. Qurtuby, ed), Yogyakarta: LKIS

Supriyono, Johannes, 2005. Paradigma Masyarakat Durkheimian, (Mudji Sutrisno & Hendar Putranto, Editor), Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, h 89-106

Sutrisno, Mudji, 1995, Filsafat Sastra dan Budaya, Jakarta: Penerbit Obor

Diterbitkan

2020-11-30