PEMETAAN LOKASI RAWAN BANJIR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN DENPASAR BARAT
DOI:
https://doi.org/10.23887/em.v2i2.39841Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menentukan daerah rawan bencana banjir yang terdapat di Kecamatan Denpasar Barat, dan faktor-faktor dominan penyebab terjadinya banjir di kecamatan Denpasar Barat. Adapun penelitian ini dilakukan di Kecamatan Denpasar Barat dan waktu dari penelitian dilakukan dari bulan Desember 2019 sampai dengan bulan Juni 2020. Variabel dalam penelitian ini menggunakan beberapa variabel penentu seperti kemiringan lereng, kerapatan drainase, penggunaan lahan, curah hujan, dan Jenis tanah. Proses identifikasi daerah rawan bencana banjir dilakukan dengan cara pemberian skor/pembobotan pada masing-masing kelas yang memiliki bobot yang berbeda –beda dan sebelumnya sudah di klasifikasi terlebih dahulu menurut kelasnya masing–masing, Hasil dari penelitian ini adalah peta kerawanan banjir yang merupakan overlay dari peta kemiringan lereng, peta kerapatan drainase, peta penggunaan lahan, peta curah hujan dan peta jenis tanah. terdapat 4 kategori tingkat kerawanan banjir pada penelitian ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu, Tidak Rawan Banjir, Kurang Rawan Banjir, Rawan Banjir, dan Sangat rawan banjir. Berdasarkan hasil yang diperoleh secara deskriptif dan uraian-uraian yang dikemukakan pada bab-bab terdahulu, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai sebaran daerah rawan bencana banjir serta faktor utama penyebab terjadinya banjir di Kecamatan Denpasar Barat seperti banyaknya terdapat daerah terbangun atau permukiman sehingga rendahnya daya resap air hujan yang intensitasnya cukup tinggi, kemudian didukung dengan kerapatan saluran drainase yang buruk seperti terjadinya penyempitan pada bagian hilir disamping itu dominan wilayah kecamatan Denpasar barat merupakan bidang yang memiliki kontur yang mendatar ditambah lagi dengan kebiasaan buruk masyarakat dengan bembuang sampah rumah tangga ke saluran-saluran pembuangan air sehingga menyebabkan peluang terjadinya banjir semakin tinggi.
Referensi
Adam Suseno dan Ricky Agus T, 2012, Penggunaan Quantum GIS Dalam Sistem Informasi Geografis, Quantum GIS, Bogor.
Anas Sudijono. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Aronoff, S. Geographic Information System: A Management Perspective. (Canada, Ottawa: WDL Publication. 1989). DOI: https://doi.org/10.1080/10106048909354237
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Asrininggrum, Gunawan, 1998. Zonasi Tingkat Kerentanan Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografis (studi kasus Daerah Istimewa Jogjakarta).[skripsi]. Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.
Aziz, Lukman & Rochman, Ridwan. 1977. Peta Tematik. Bandung : Departemen Geodesi, Institut Teknologi Bandung.
Baiquni, Muhammad. 1988. Evaluasi Kapasitas Maksimum Sistem Drainase terhadap Debit Banjir Rencana Tahun 2005 di Kotamadya Surakarta. Skripsi. Fakultas Geografi UGM Yogyakarta.
Black dan Champions. (2009). Metode dan Masalah Penelitian Sosial CetakanKeempat. Bandung: Refika Aditama.
Kusratmoko, dkk. 2002. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Penentuan Wilayah Prioritas Penanganan Bahaya Erosi Studi Kasus DAS Citarum. Jakarta: Jurusan Geografi dan Pusat Penelitian Geografi Terapan Fakultas MIPA Universitas Indonesia.
Martono, Agus Dwi. 1998. Kartografi Dasar. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Matondang, J.P., 2013. Analisis Zonasi Daerah Rentan Banjir Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis. Unversitas Diponegoro. Semarang.
Moleong, L.J. 1994. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Primayuda A, 2006. Pemetaan Daerah Rawan dan Resiko Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografis: studi kasus Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Putra, N. S. 2019. Pemetaan Lokasi Rawan Bencana Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Buleleng. Singaraja: Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha.
Raharjo, P.D. 2009. Pemodelan Hidrologi untuk Identifikasi Daerah Rawan Banjir di Sebagian Wilayah Surakarta Menggunakan SIG. Limnotek. Vol XVI 1 (1-9).
Rahmatmoko, Dodi. 2005. Pemetaan Kerentanan Banjir Pada Kawasan Permukiman di Kota Yogyakarta Menggunakan Citra Ikonos-2 dan Sistem Informasi Geografi. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Sandy, I Made. 1972. Essensi Kartografi, Direktorat Jendral Agrara Departemen Dalam Negri, Jakarta.
Sinaga, Murali. 1995. Pengetahuan Peta. Jogjakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhardiman. 2012. Zonasi Tingkat Kerawanan Banjir dengan Sistem Informasi Geografis Pada Sub DAS Walahane Hilir. Skripsi. Makassar: Universitas Hassanudin Makassar.
Sumanto, 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta: Andi Offset,
Sukoco, Mas. 1985. Kartografi dan Peranannya Dalam Proses Perencanaan Regional. Pidato Ilmiah Pada Acara Wisuda Sarjana Muda dan Penerimaan Mahasiswa Baru. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal ENMAP
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal ENMAP agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)