Pengembangan Desa Wisata Partisipatif-Mandatori: Studi Kasus pada Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan-Bali
DOI:
https://doi.org/10.23887/ijcsl.v4i4.29198Keywords:
desa wisata, model partisipatif-mandatori, CBTAbstract
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian terbesar, hal ini dikarenakan semua sektor kehidupan seperti niaga, industri kecil rumahan, pertanian, pekebunan, perikanan dan lain sebagainya sangat bergantung pada perkembangan pariwisata. Namun dengan adanya pandmei covid-19, sektor pariwisata mulai merosot dan menyebabkan lumpuhnya kegiatan pariwisata. Berdasarkan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan penilitian yakni untuk mengembangkan desa wisata yang tepat guna ditengah wabah pandemi covid-19. Sehingga jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yakni kelompok peserta yang terlibat secara intensif dan peserta yang terlibat secara bermusim. Hal tersebut bergantung pada jenis kegiatan yang selenggarakan. Metode pengumpulan data digunakan adalah metode non tes dengan cara melakukan observasi, serta bertatap muka langsung dengan masyarakat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan menggabungkan antara teori yang ada dengan kondisi dilapangan. Adapun Hasil kajian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model partisipatif dan mandatori sangat membantu percepatan pengembangan desa wisata Belimbing ini. Partisipasi setiap unsur sangat bermanfaat membantu lancarnya pengembangan tersebut. Selain itu, regulasi yang mengatur rambu-rambu pengembangan desa wisata daerah Tabanan sangat membantu semua unsur pengembangan tersebut sehingga setiap unsur atau pihak yang terlibat memiliki pedoman pasti dalam pengembangan ini.
References
Attar, M., Hakim, L., & Yanuwiadi, B. (2013). Analisis potensi dan arahan strategi kebijakan pengembangan desa ekowisata di kecamatan bumiaji – kota batu. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 1(2), 68–78.
Chang, T. Y., Hong, G., Paganelli, C., Phantumvanit, P., Chang, W. J., Shieh, Y. S., & Hsu, M. L. (2020). Innovation of dental education during COVID-19 pandemic. Journal of Dental Sciences, 155. https://doi.org/10.1016/j.jds.2020.07.011
Frasawi, E. S., & Citra, I. P. A. (2018). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Ambengan Kecamatan Sukasada. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 6(3), 175–185.
Hidayat, M. (2011). Strategi Perencanaan Dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 1(1), 33–44.
Istiyanti, D. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata di Desa Sukawening ( Community Empowerment Through Development of Tourist Villages in Sukawening Village ). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(1), 53–62.
Latif, A. N. K. (2018). Analysis of tourism villages development in Indonesia: case studies: three tourism villages. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism, Vol 16.2, pp.99-106. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism, 16(2), 99–106.
Leonandri, D., & Rosmadi, M. L. N. (2018). The Role of Tourism Village to Increase Local Community Income. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 1(4), 188–193. https://doi.org/10.33258/birci.v1i4.113
Marthalina. (2019). Pengembangan Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros. TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan, 11(2), 17–41.
Nurhidayati, sri endah. (2015). Studi evaluasi penerapan Community Based Tourism ( CBT ) sebagai pendukung agrowisata berkelanjutan. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik Vol., 28(1), 1–10.
Purwaningsih, N. P. E., & Mahagangga, I. G. A. O. (2018). Hambatan Desa Munggu Sebagai Desa Wisata Di Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(2), 187–194.
Rahayu, S., Dewi, U., & Fitriana, K. N. (2016). Strategi Pengembangan Community Based Tourism Sebagai. Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara Volume, 4(2), 65–80. https://doi.org/https://doi.org/10.21831/jnp.v4i1.12615
Raya, S., & Nugroho, S. (2019). Analisis Peran Stakeholder Desa Wisata Carangsari , Kecamatan Petang , Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, 7(2), 390–397.
Simanjuntak, F., & Sariffuddin, S. (2017). Peran Local Champion Dalam Pengembangan Community Based Tourism (Cbt) Di Desa Wisata Candirejo, Magelang. Jurnal Pengembangan Kota, 5(2), 190–199. https://doi.org/10.14710/jpk.5.2.190-199
Sophie Bellina, Citra Tomy Tri Cahyaningrat, A. S. T. P. (2020). Dampak Karantina Wilayah Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal IlmiahDunia Hukum, 5(1), 18–30.
VGA, N. A., Kusumawati, A., & Hakim, L. (2018). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Serta Dampaknya Terhadap Perekonomian Warga Di Desa Tulungrejo Kota Batu. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 61(3), 48–56.
Warami, H., & Dewi, P. C. (2015). Wacana Apec : Legitimasi Dan Signifikasi Perekonomian Bali ( Kajian Wacana Kritis Parawisata ). Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 168–184. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.116.168-184
Wardi, Y., Abror, & Trinanda, O. (2017). Wisata Islami Bagi Pelaku Wisata Di Kota Padang. International Journal of Community Service Learning, 1(3), 144–147. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/ijcsl.v1i3.12670
WIDODO, H. P. (2016). The Esp Vocabulary Portfolio As A Tool For Sustained Vocabulary Learning. Issues in Materials Development, 121–133.
Wong, G. L. H., Wong, V. W. S., Thompson, A., Jia, J., Hou, J., Lesmana, C. R. A., Susilo, A., Tanaka, Y., Chan, W. K., Gane, E., Ong-Go, A. K., Lim, S. G., Ahn, S. H., Yu, M. L., Piratvisuth, T., & Chan, H. L. Y. (2020). Management of patients with liver derangement during the COVID-19 pandemic: an Asia-Pacific position statement. The Lancet Gastroenterology and Hepatology, 5(8), 776–787. https://doi.org/10.1016/S2468-1253(20)30190-4
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
International Journal of Comunnity Service Learning is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.