Populisme Berwajah Politik Identitas Keagamaan di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.39581Kata Kunci:
Populisme, Politik Identitas, Agama, Rakyat, Elit, Kaum PopulisAbstrak
Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan populisme berwajah politik identitas keagamaan di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah pembacaan kritis atas fenomena politik identitas keagamaan di Indonesia dalam kaca mata populisme. Penggunaan metode ini mengantar pada suatu temuan penting mengenai adanya kesamaan antara populisme dengan politik identitas berwajah agama yang terjadi di Indonesia. Kesamaan ini membuat politik identitas keagamaan lolos kategori populisme. Artinya politik identitas keagamaan menjadi salah satu wajah populisme. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab munculnya populisme di Indonesia, yakni tingginya angka korupsi, ada dua berakarnya keinginan membentuk negara berasas agama, dan menguatnya peran agama dalam penyelenggaraan negara, dalam keseluruhan corak hidup berbangsa dan bernegara. Upaya mengatasi populisme berwajah politik identitas keagamaan ini dapat dituangkan dengan melakukan beberapa langkah berikut, yaitu menerapkan suatu penyelenggaraan negara yang transparan dan responsif, memaksimalkan pendidikan kewarganegaraan, dan mengoptimalkan peranan media.
Referensi
Buku dan Jurnal:
Mudde, Cas. A Verry Short History. Inggris: Oxford University Press, 2017.
Wisnu, Dinna (ed.). Populisme, Politik Identitas Dan Erosi Demokrasi Di Abad Ke 21. Jakarta:Friedrich-Ebert-Stiftung, 2019.
Hilmy, Muhammad Irfan. “Fenomena Gerakan Populisme Dalam Kemunduran Demokrasi.” Jurnal Civic Hukum 5, no. 2 (November, 2020): 145-156.
Margiansyah, Defbry. “Populisme Di Indonesia Kontemporer: Transformasi Persaingan Populisme Dan Konsekuensinya Dalam Dinamika Kontestasi Politik Menjelang Pemilu 2019.” Jurnal Penelitian Politik (Juni, 2019): 47-68.
Müller, Jan Werner. What Is Populism? Philadelphia: University of Pennsylvania Press,
Mouffe, Chantal. Populisme Kiri. Penterj. Melfin Zaenuri. Yogyakarta: Penerbit Antinomi,
Riyanto, Armada. Berfilsafat Politik. Yogyakarta: Kanisius, 2011.
Wijanarko, Robertus. “Religious Populism and Public Sphere in Indonesia.” Jurnal Sosial Humaniora (2021): 1-9.
Sudrajat, Ajat. “Khilafah Islamiyah Dalam Perspektif Sejarah.” Jurnal INFORMASI Vol. 35, No 2,(2009), 2.
A Nu’ad, Ismatillah. Fundementalisme Progresif: Era Baru Dunia Islam. Jakarta: Panta Rei, 2005.
Kurniawan, Budi. “Politisasi Agama di Tahun Politik: Politik Pasca-Kebenaran di Indonesia dan Ancaman Bagi Demokrasi.” Jurnal Sosiologi Agama 12, no. 1 (Januari-Juni 2018): 133-254.
Levitsky, Steven & Daniel Zibla. Bagaimana Demokrasi Mati. Penterj. Zia Anshor. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019.
Afrianto, Dedy, “Benang Kusut Praktik Korupsi.” Kompas, Senin, 29 Maret 2021.
Internet:
https://nasional.kompas.com/read/2017/06/04/18440061/survei.smrc.hanya.9.2.persen.wni.set ju.indonesia.jadi.negara.khilafah, diakses pada Minggu 30 Mei 2021, di Malang.
https://www.wartaekonomi.co.id/read316837/pentolan-fpi-rizieq-gaungkan-revolusi-akhlakbuat-gulingkan-jokowi, diakses pada Minggu 30 Mei 2021, di Malang.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.