Studi Aksiologi Etika Konselor dalam Memperbaiki Pemberian Layanan Konseling Individu di Sekolah
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.42036Kata Kunci:
Kode Etik, Konselor, Layanan Konseling Individu.Abstrak
Hingga saat ini, masih banyak guru BK atau konselor yang cenderung abai terhadap kode etik profesi konselor khususnya dalam pelaksanaan layanan konseling individu, di mana hal ini berdampak pada meningkatnya stigma negatif dan anggapan guru BK sebagai polisi sekolah. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kode etik bimbingan dan konseling dan etika konselor dalam memperbaiki pelaksanaan layanan konseling individu di sekolah. Dengan menggunakan metode kajian literatur pada sumber-sumber mutakhir dari jurnal ilmiah dan buku kode etik terbaru yang diterbitkan oleh ABKIN. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwasanya etika konselor dalam pelaksanaan layanan konseling individu siswa di sekolah berupa tidak menggunakan pendekatan kekerasan (fisik/psikis) dan hukuman sebagai bentuk bantuan serta menjaga data konseli (gambar/video) selama konseling dan meminta persetujuan konseli jika data tersebut akan digunakan di luar konteks konseling dengan tetap menyamarkan video/gambar konseli. Kesimpulan dari penelitian ini ialah penerapan etika konselor dalam layanan konseling individu wajib dilakukan, sebab jika konselor abai akan menyebabkan siswa ragu dan takut untuk meminta bantuan pada konselor serta yang paling parah adalah anggapan guru BK sebagai polisi sekolah semakin sulit untuk direduksi. Penelitian ini bisa digunakan untuk mendeskripsikan dan memberi arahan tentang nilai profesionalisme seorang konselor terutama pada etika dalam melakukan layanan konseling individu pada siswa.
Referensi
Abdillah, N., Kurniawati, S. Z., & Marjo, H. K. (2021). Pelaksanaan Kode Etik Konselor dalam Hubungan Ganda di Sekolah. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 12(1), 73–77. https://doi.org/10.23887/XXXXXX-XX-0000-00.
ABKIN. (2018). Kode Etik Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pengurus Besar ABKIN.
ACA. (2005). ACA Code of Ethics. American Counseling Association.
Alvi, A., & Hastin, M. (2019). STIGMA GURU BIMBINGAN KONSELING (Mengubah Mainset Peserta Didik Terhadap Guru Bimbingan Konseling Melalui Keterampilan Komunikasi Interpersonal). Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik), 3(1), 11-14.
Ansyah, E. H., & Mariyati, L. I. (2016). IbM Guru BK SMA dan Sederajat di Kecamatan Sidoarjo. Psikologia (Jurnal Psikologi), 1(1), 79–92. https://doi.org/10.21070/psikologia.v1i1.747.
Belinda, I., Gelgel, N. M. R. A., & Purnawan, N. L. R. (2008). Komunikasi Guru BK Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Pada SMP Negeri 3 Denpasar), 1–10.
Corey, G. (2017). Theory and practice of counseling and psychotherapy. Cengage learning.
Flanagan, J. S. & Flanagan, R. S. (2015). Counseling and psychotherapy theories in context and practice: Skills, strategies, and techniques. John Wiley & Sons.
Habibah, S., Diniaty, A., Diniyah, D., Hasgimianti, H., & Adawiyah, P. R. (2021). Penggunaan Media Konseling Online pada Masa Pandemi Covid-19. Educational Guidance and Counseling Development Journal, 4(2), 8-86.
Hastuti, M. M. S., & Tyas, P. H. P. (2021). Online Media Usage in Guidance and Counseling Services during Covid-19 Pandemic. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 6(2), 60-70.
Herlihy, B., & Corey, G. (2006). ACA Ethical Standards Casebook (6th ed).
Hunainah. (2016). Etika Profesi Bimbingan Konseling. Bandung: Rizqi Press.
Ilham, F. (2016). Tingkat Pemahaman Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling Pada Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-kelompok Kerja Kabupaten Bantul. Universitas Negeri Yogyakarta.
Irmansyah. (2020). Kinerja Guru Bimbingan Islam di Sekolah. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(1), 41–62. Diambil dari http://194.31.53.129/index.php/Irsyad/article/view/1964/2034
Jumrawarsi, J., Mudjiran, M., Neviyarni, N., & Nirwana, H. (2021). Kode Etik Konseling Serta Permasalahan Dalam Penerapannya. Ensiklopedia of Journal, 3(4), 53–58. https://doi.org/10.33559/eoj.v3i4.799
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA). Jakarta: Kemendikbud
Mudjijanti, F. (2015). Minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah ditinjau dari persepsi siswa tentang layanan konseling dan konselor. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, 39(02), 266-284.
Nasution, M. K. 2017. Penelaahan literatur. Teknik Penulisan Karya Ilmiah, 3.
Nuzliah, N., & Siswanto, I. (2019). Standarisasi Kode Etik Profesi Bimbingan Dan Konseling. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 64. https://doi.org/10.22373/je.v5i1.8172
Prayitno, & Amti. E., (2009). Dasar-dasar dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Purwaningsih, H. (2021). Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Melayani Peserta Didik Di Masa Pandemi Covid-19. EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran, 1(1), 36–44. https://doi.org/10.51878/educational.v1i1.53
Saman, A., Thalib, S. B., & Bakhtiar, M. I. (2018). Konselor sebaya di sekolah : Upaya penanganan masalah pada Siswa SMK Telkom Makassar. Prosiding Seminar Nasional Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Makassar, 507–511.
Susanti., R., Riswani, & Bakhtiar., N. (2018). Kejenuhan di Kalangan Guru Bimbingan dan Konseling di SMAN Provinsi Riau. Educational Guidance and Counseling Development Journal, 1(2), 92-104.
Wardani, I. K., & Hariastuti, R. T. (2009). Mengurangi Persepsi Negatif Siswa Tentang Konselor Sekolah dengan Strategi Pengubahan Pola Pikir (Cognitive Restructuring). Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (Prodi BK FIP Unesa), 10(2).
Ya’kub, H. (2005). Kode Etik Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. Bandung: PB ABKIN.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.