Peran Filsafat Moral dalam Memanusiakan Manusia dan Urgensinya dalam Pendidikan
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.45635Kata Kunci:
filsafat moral, hakikat manusia, pendidikanAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kemanusiaan manusia melalui filsafat moral dan urgensi filsafat moral dalam pendidikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif. Mekanisme penelitian dimulai dengan menyiapkan sumber data, pengumpulan data, tabulasi data penelitian dan analisis hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Filsafat moral selalu berkaitan dengan apa yang baik dan apa yang buruk, di mana apa yang baik selalu baik pada dirinya sendiri tanpa pembatasan. Moralitas didasarkan atas kehendak baik. Penilaian terhadap suatu tindakan moral itu harus didasarkan pada ukuran otonomi individu yang melaksanakan, tanpa mempertimbangkan konteks tindakan dan tujuannya. 2) Hakikat manusia sebagai makhluk pribadi dan sosial yang memiliki kesadaran untuk menentukan sendiri kualitas kehidupan berdasarkan atas kewajiban moral. Kewajiban moral dalam arti melaksanakan kebaikan dan menghindari kejahatan. 3) Moralitas harus dinyatakan dalam tindakan reformasi diri yang bertolak dari kesadaran akan kesalahan masa lalu untuk menata kehidupan yang berkualitas di masa kini dan masa depan. 4) Pendidikan harus dilaksanakan atas dasar kewajiban moral karena pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Di dalam pendidikan manusia harus bebas mengekspresikan segala potensi dalam dirinya serta bebas bersikap kritis dan kreatif terhadap permasalahan hidup yang dihadapinya.
Referensi
Borgias, F. (2015). Arti Penting “Refleksi” dalam Dunia Pendidikan. Buletin Sancaya, 3(1). http://pip.unpar.ac.id/publikasi/buletin/sancaya-volume-03-nomor-01-edisi-januari-februari-2015/arti-penting-refleksi-dalam-dunia-pendidikan/
Ceunfin, F. (2004). Hak-hak Asasi Manusia: Pendasaran dalam Filsafat Hukum dan Filsafat. Jurnal Ledalero, 1(Jilid), 46–47.
Christiana, E. (2013). Pendidikan yang Memanusiakan Manusia. Humaniora, 4(1), 398. https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3450
Dahlan, M. (2009). Pemikiran Filsafat Moral Immanuel Kant (Deontologi, Imperatif Kategoris dan Postulat Rasio Praktis). Ilmu Ushuluddin, 8(1), 37–48. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18592/jiu.v8i1.1369
Derwotubun, M. R., & Krisno, A. (2012). Nilai-Nilai Pendidikan. In Pondok Ilmu. https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/06/29/nilai-nilai-pendidikan/
Dewantara, A. W. (2017). Filsafat Moral: Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia. Yogyakarta: Kanisius.
Freire, P. (1985). Pendidikan Kaum Tertindas (U. Dananjaya (ed.)). Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan sosial.
Fuadi. (2011). Memahami hakikat kehidupan sosial keagamaan sebagai solusi alternatif menghindari konflik. Substantia, 12(1), 66–77. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v13i1.3790
Hutapea, H. M. (2021). Filsafat. OSFPreprint. https://doi.org/https://doi.org/10.31219/osf.io/ybkn3
Irsal, I. (2020). Tolok Ukur dalam Pertanggungjawaban Moral. Jurnal Manthiq, V(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/mtq.v5i2.4383
Ja’far, S. (2011). Citra Manusia dari Filsafat Psikologi ke Filsafat Antropologi (Refleksi tentang Manusia dalam Perspektif Mohammad Iqbal). Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism, 1(2), 227. https://doi.org/10.20871/kpjipm.v1i2.21
Jenilan. (2018). Filsafat Pendidikan. El-Afkar, 7(1), 69–74. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/jpkth.v7i1.1588
Laksono, K. (2016). Scheler dan Apriorisme Material Nilai dalam Perspektif Media Massa. Jurnal Filsafat, 21(3), 182–199. https://doi.org/10.22146/JF.3106
Nizar, N. (2018). HUBUNGAN ETIKA DAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL. Jurnal Arajang, 1(1), 27–35. https://doi.org/https://doi.org/10.31605/arajang.v1i1.44
Permatasari, D. (2016). Tingkat Kerendahan Hati Siswa SMP. Jurnal Konseling Indonesia, 1(2), 83–87. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JKI
Prananingrum, D. H. (2014). Telaah Terhadap Esensi Subjek Hukum: Manusia Dan Badan Hukum. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 73–92. https://doi.org/10.24246/jrh.2014.v8.i1.p73-92
Purwosaputro, S. (2009). Sudut Pandang Etika-Moral Filsafat Ornasisme (Filsafat Proses). In Majalah Ilmiah Lontar (Vol. 23, Issue 3, pp. 109–124). http://journal.upgris.ac.id/index.php/LONTAR/article/view/479/437
Rahmi, P., Ariska, M., & Hasballah, J. (2020). Analisis Nilai Moral Kerendahan Hati dalam Buku Cerita Anak. Jurnal Raudhah, 8(2), 77–91. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30829/raudhah.v8i2.785
Sukmayadi, D. (2010). Mencari Filosofi Di Dunia Kontemporer dan Di Lingkungan Akademis : Sebuah Opini. Jurnal Pendidikan, 11, 106–116. https://doi.org/https://doi.org/10.33830/jp.v11i2.563.2010
Sunarto, PhD, A. (2017). Dampak Media Sosial Terhadap Paham Radikalisme. Nuansa, 10(2), 126–132. https://doi.org/10.29300/nuansa.v10i2.647
Syahputra, H. (2020). Manusia Dalam Pandangan Filsafat. Al-Hikmah: Jurnal Theosofi Dan Peradaban Islam, 2(1). https://doi.org/10.51900/alhikmah.v2i1.7601
T. Saiful Akbar. (2015). Manusia Dan Pendidikan Menurut Pemikiran Ibn Khaldun dan John Dewey. Jurnal Ilmiah Didaktika, 15(2), 222–243.
Tapung, M. M. (2012). Filsafat Pendidikan Bahan Ajar. In Ms. Ruteng: Sekolah Tinggi Santu Paulus Ruteng.
Yunitasari, D. (2018). Mengupas Hakikat Manusia sebagai Makhluk Pendidikan. Urnal PPKn & Hukum, 13(1), 1–7.
Yunus, M., & Wedi, A. (2020). KONSEP DAN PENERAPAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT DALAM KELUARGA. Jurnal Inovasi Teknologi Pembelajaran, 7(2), 124–132.
Zubai, A. C. (1987). Kuliah Etika. Jakarta: Rajawali.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Filsafat Indonesia
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.