Anti-Realism Doesn't Dissolve by Realism: A Study of Epistemological Aspects, Methods of Constructing Modern Physics Knowledge on the Dualism of Light
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v6i3.55355Kata Kunci:
realisme, anti-realisme, epistemologi, fisika modern, dualismee cahayaAbstrak
Artikel ini bertujuan untuk meriveuw secara epistemology untuk bagaimana mengkontruksi pengetahuan baru berdasarkan pandangan realism dan anti-realisme dalam salah satu teori fisika modern dualism cahaya. Artikel ini menyajikan pandangan –pandangan menegenai teori dualism cahaya dimulai dari epistemologi cahaya, cahaya sebagai gelombang, cahaya sebagai partikel dan dualism cahaya. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah critical literature review, yaitu jenis tinjauan kritis untuk menganalisis dan mengevaluasi banyak sumber tentang topik fisika modern khususnya dualism cahaya dan Filosofisnya epistemologis untuk mengkontruksi pengetahuan dualisme cahaya, perbandingan realim versus antirealism tentang pandangan dualism cahaya. Hasilnya dalam mengkontruksi ilmu pengetahuan baru, pandangan antirealism tidak serta merta gugur dan menghasilkan pandangan baru realism. Terlihat pada dualism cahaya, dalam mengkontruksi ilmu pengetahuan, pandangan antirealis dengan teorinya (fisika klasik) tidak serta merta salah dan gugur ketika ada teori baru dari pandangan realism (fisika modern). bahkan dari kasus ini, secara filosofis teori yang terbentuk dari pandangan atau fakta-fakta hasil empiris membentuk fakta baru dan teori berlaku the power of teorhy sebagai jembatan.
Referensi
Einstein. (1905). Generation and Transformation of Light. Annalen der Physik, 17.
Bohr, N. (1934). Atomic Physics and the Description of Nature. Cambridge University Press.
Bridgman, P. (1927). The Logic of Modern Physics. The Macmillan Company.
Chan, T. (2010). Moore’s Paradox is Not Just Another Pragmatic Paradox. Synthese, 173 (3): 211-229.
Duhem, P. (1914/1982). The Aim and Structure of Physical Theory. Princeton University Press.
Firman, H. (2019). Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Haris, A. (2022). Filsafat Ilmu. Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.
Knox, E., & Wilson, A. (Eds.). (2022). The Routledge Companion to Philosophy of Physics. Routledge.
Kuhn, Thomas S. (1957). The Copernican Revolution: Planetary Astronomy in the Development of Western Thought. Harvard University Press.
Laudan, Larry (1977). Progress and Its Problems: Towards a Theory of Scientific Growth. University of California Press.
M. Planck, “Distribution of energy in the normal spectrum”, Verhandlungen der Deutschen Physikalischen Gesellschaft, vol. 2, pp. 237-245, 1900.
Moore, T. A. (2003). Six Ideas That Shaped Physics Unit E.R.Q. MC Graw-Hill.
Paré, G., & Kitsiou, S. (2017). Methods for Literature Reviews. In Handbook of eHealth Evaluation: An Evidence-based Approach. University of Victoria.
Park, S. (2016). Scientific Realism and Antirealism in Science Education Coactivity: Philosophy. Communication, 24 (1): 72-81.
Purwati, A. dkk. 2023. Pentingnya Kajian Futuristik: Pengujian Rekonstruksi Teori Baru Menuju Transdisipliner. Bali. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(1).
R. P. Feynman. (1985). QED: The Strange Theory of Light and Matter. Saputra, M. R. A., & Budianto, H. (2022). Teori dan Praktik Menyusun Karya Ilmiah: Bahan Ajar MA Riset. Nizamia Learning Center.
Snyder, H. (2019). Literature Review as a Research Methodology: An Overview and Guidelines. Journal of Business Research, 104, 333-339.
Stanford, P. K. (2006). Exceeding Our Grasp: Science, History, and the Problem of Unconceived Alternatives. Oxford University Press.
Susanto, A. (2021). Filsafat ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Bumi Aksara.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Filsafat Indonesia
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.