Perilaku Seksual Remaja dengan Disabilitas Intelektual
DOI:
https://doi.org/10.23887/jibk.v12i2.33949Keywords:
Sexual behavior, adolescents, intellectual disabilitiesAbstract
Abstract: Adolescents with intellectual disabilities are often considered not to experience sexual development like normal adolescents. This study aims to determine the description of sexual behavior that appears in adolescents with intellectual disabilities. Participants in this study were 3 adolescents with intellectual disabilities aged 19-24 years and not yet married. This study uses a qualitative method with a case study approach. The data collection process was carried out by using semi-structured interviews and observations. The results showed that the behaviors that appear in adolescents with intellectual disabilities are attraction to the opposite sex, dating, hugging and masturbating individually and with a partner.
Abstrak: Remaja penyandang disabilitas intelektual sering kali dianggap tidak mengalami perkembangan seksual seperti remaja normal pada umumnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku-perilaku seksual yang muncul pada remaja dengan disabilitas intelektual. Partisipan penelitian ini adalah 3 orang remaja dengan disabilitas intelektual berusia 19-24 tahun dan belum menikah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan perilaku-perilaku yang muncul pada remaja disabilitas intelektual adalah ketertarikan dengan lawan jenis, berpacaran, berpelukan hingga masturbasi secara sendiri dan bersama pasangan.
References
A’yun, Q. (2016). Perilaku seksual pranikah remaja tunagrahita (studi di slb negeri semarang). (Skripsi). Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Diunduh dari http://repository.unimus.ac.id/47/
American Association on Intellectual and Developmental Disabilities. (2019). Intellectual disability.
American Psychiatry Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorder (5th ed.). Washington DC: American Psychiatric Publishing DOI: https://doi.org/10.1176/appi.books.9780890425596
Asra, Y. (2013). Efektivitas psikoedukasi pada orang tua dalam meningkatkan pengetahuan seksualitas remaja disabilitas intelektual ringan. Jurnal Psikologi, 9(1),64-72.
Atmaja, J. (2018). Pendidikan dan bimbingan anak berkebutuhan Khusus. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Banu, A. (2020, Maret 10). Cabuli anak keterbelakangan mental, iwan diringkus polisi. Jawa pos. Diakses dari: https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/10/03/2020/cabuli-anak-keterbelakangan-mental-iwan-diringkus-polisi/
Borawska-Charko, M., Rohleder, P., & Finlay, W. M. L. (2016). The sexual health knowledge of people with intellectual disabilities: A review. Sexuality Research and Social Policy, 14(4), 393–409. DOI: 10.1007/s13178-016-0267-4 DOI: https://doi.org/10.1007/s13178-016-0267-4
Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Diawardani, S. (2021). Fantasi seksual pada penyandang disabilitas intelektual remaja akhir. Jurnal Wacana, 13(1), 62-81. DOI: https://doi.org/10.13057/wacana.v13i1.191 DOI: https://doi.org/10.13057/wacana.v13i1.191
Farakhiyah, R., Raharjo, S. T. & Apsari, N. C.(2018). Perilaku seksual remaja dengan disabilitas mental. Social Work Journal, 8(1), 114-126. DOI: https://doi.org/10.24198/share.v8i1.18122
Farisa, T., Deliana, S. & Hendriyani, R. (2013). Faktor-faktor penyebab perilaku seksual menyimpang pada remaja tunagrahita SLB N Semarang. Developmental and Clinical Psychology, 2(1), 26-32.
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Isler, A., Tas, F., Beytut, D. & Conk, D. (2009). Sexuality in adolescents with intellectual disabilities. Sex Disabil, 27, 27–34. DOI: https://doi.org/10.1007/s11195-009-9107-2
Jempormasse, E. A. (2015). Hubungan antara harga diri dan asertivitas dengan perilaku seksual pada remaja putri SMA Negeri 9 Lempake Samarinda. eJournal Psikologi, 3(3), 634-647. DOI: https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v3i1.3753
Kusmulyana, S. (2019). Identifikasi perilaku seks remaja tunagrahita ringan. (Skripsi). Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia. Diunduh dari http://repository.upi.edu/18114/
Lia, D. (2017). Perilaku seksual pada remaja perempuan dengan down syndrome. (Skripsi). Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diunduh dari http://repository.ump.ac.id/3795/
Praptiningrum, N. (2006). Pendidikan seksual bagi tunagrahita. Jurnal Pendidikan Khusus, 2(1), 305-319.
Ratnawati, M. T. (2014). Hubungan antara kebiasaan menonton film porno dengan perilaku seksual remaja di smk saraswati salatiga kelas x otomotif. (Skripsi). Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Diunduh dari https://repository.uksw.edu/handle/123456789/4867
Retnaningtyas, A. & Setyaningsih, R. (2012). Perilaku seksual remaja disabilitas intelektual. Jurnal Psikologi Proyeksi, 4(2), 57-72.
Rice, F. R. (2011). The Adolescent. Boston: Brown and Benchmark.
Roswita, M. Y., & Primastuti, E. (2019, September). Identifikasi perilaku seksual remaja disabilitas mental. Diunduh dari http://repository.unika.ac.id/22158/
Santrock, J. W. (2003). Adolescence: perkembangan masa remaja (6th ed.). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Remaja jilid 2 (11th ed.). Jakarta: Erlangga.
Sarwono, S. W. (2002). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja (Rev. ed.). Jakarta: Rajawali Pers
Selikowitz, M. (2001). Mengenal sindroma down. Jakarta : Arcan.
Soemantri. (2005). Psikologi anak luar biasa. PT. Rafika Aditama: Bandung.
Suaramerdeka. (2018, Maret 7). Pelecehan seks timpa tunagrahita. Suara merdeka Diakses dari: https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/70548/pelecehan-seks-timpa-tunagrahita
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan, R&D. Bandung: Alfabeta
Supratiknya, A. (2015). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif dalam psikologi. Yogyakarta: Penerbit USD
Utami, D. R. (2015). Identifikasi perilaku seksual bebas pada remaja tunagrahita di slb n 1 bantul. (Skripsi). Diunduh dari http://digilib.unisayogya.ac.id/57/
Waltz, M. (2013). Pervasive developmental disorders: diagnosis, options and answers. Texas: Future Horizons
Widiyanti, H., Syamsulhuda, & Sugihantono, A. (2016). Gambaran perilaku seksual remaja disabilitas intelektual di sekolah luar biasa (SLB) Negeri Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(5), 316-320.
Winarsih, B., Maryati, S., & Hartini, S. (2016). Perkembangan psikoseksual anak tunagrahita di sdlb negeri sukoharjo kabupaten pati. The 3rd University Research Colloquium, 198-204.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Bayu Satryawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha is an Open Access Journal. The authors who publish the manuscript in this journal agree to the following terms:
JIBK is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. This permits anyone to copy, redistribute, remix, transmit and adapt the work provided the original work and source is appropriately cited.
This means:
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
(1) Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in JIBK in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of JIBK are required to cite the original source, including the author's names, JIBK as the initial source of publication, year of publication, volume number, issue, and Digital Object Identifier (DOI); (2) The authors are the copyright owner of the article, and the author grants the JIBK held the first publication right.