Perbedaan Resiliensi Individu dengan Status Sosial Ekonomi Rendah ditinjau dari Jenis Kelamin

Authors

  • Siska Oktaverina Universitas Kristen Satya Wacana
  • Wahyuni Kritinawati Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.23887/jibk.v12i2.34210

Keywords:

gender, resilience, low social economic status

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan resiliensi pada individu dengan status sosial ekonomi rendah jika ditinjau dari jenis kelamin. Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk menghadapi tantangan, pengalaman yang sulit dan bagaimana dapat beradaptasi dalam situasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 89 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria responden yang digunakan yaitu siswa/i SMP yang berusia 11-15 tahun, pendapatan orang tua di bawah Rp 1.500.000,00 dan tinggal bersama keluarga. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala resiliensi dari Maulidya (2017) dan telah diuji try out oleh Ariyati (2018), yang disusun berdasarkan teori Reivich dan Shatte (2002). Hasil perhitungan dengan menggunakan independent sample t-test memperoleh nilai signifikansi sebesar  0,017 atau p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan resiliensi individu dengan status sosial ekonomi rendah ditinjau dari variabel jenis kelamin. Perbedaan ini menunjukkan perempuan lebih resilien daripada laki-laki.

References

Ariyati, P. C. (2018). Hubungan antara dukungan keluarga dengan resiliensi pada remaja di keluarga miskin, Disertasi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Atika, A. N., & Rasyid, H. (2018). Dampak status sosial ekonomi orang tua terhadap keterampilan sosial anak. Jurnal Pendidikan, 7(2), 111-120. DOI: https://doi.org/10.21070/pedagogia.v7i2.1601

Aunillah, F. (2014). Program pengembangan keterampilan resiliensi untuk meningkatkan self-esteem pada remaja berstatus sosial-ekonomi rendah. Disertasi. Universitas Gadjah Mada.

Badan Pusat Statistik. (2020). Profil kemiskinan di Indonesi Maret 2020. Berita Resmi Statistik, No. 56/07/Th. XXIII

Beam, M. R., Gil-Rivas, V., Greenberger, E., & Chen, C. (2002). Adolescent problem behaviour and depressed mood: Risk and protection within and across social contexts. Journal of Youth and Adolescence, 31(5), 343-357. DOI: https://doi.org/10.1023/A:1015676524482

Bonano, G. A., Galea, S., Bucciarelli, A., & Vlahov, D. (2007). What predicts psychological resilience after disaster? The role of demographics, resources, and life stress. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 75(5), 671. DOI: https://doi.org/10.1037/0022-006X.75.5.671

Brooks, J. (2011). The process of parenting. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Desmita, D. (2009). Mengembangkan resiliensi remaja dalam upaya mengatasi stress sekolah. Ta'dib, 12(1). DOI: https://doi.org/10.31958/jt.v12i1.150

Eisenberg, N., Valiente, C., Fabes, A.R., Smith, L.C., Reiser, M., Shepard, A.S., Losoya, H.S., Guthrie, K.I., Murphy, C.B., and Cumberland, J.A. (2003). The reaction of effortful control and ego control to children’s resilience and social functioning. Developmental Psychology, 39, 761-776. DOI: https://doi.org/10.1037/0012-1649.39.4.761

Haughton, J. & Khandker, S. (2009). Handbook of poverty and inequality. The World Bank, Washington DC.

Kalil, A. (2003). Family resilience and good child outcomes:a review of the literature. centre for social research and evaluation. Ministry of Social Development, Te Manatu- Whakahiato Ora

Mahardika, A. K. (2017). Perbedaan resiliensi ditinjau dari jenis kelamin pada remaja dengan orang tua yang bercerai. Skripsi. Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang.

Martiastuti, K. (2012). Resiliensi remaja berdasarkan jenis kelamin, jenis sekolah dan tipologi wilayah. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Maulidya, N.L. (2017). Pengaruh self-esteem terhadap resilience pada remaja yang menjalani program rehabilitasi narkoba. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Plancherel, B., & Bolognini, M. (1995). Coping and mental health in ealry adolescence. Journal of Adolescence, 18, 459-474. DOI: https://doi.org/10.1006/jado.1995.1033

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Essential Skills For Overcoming Life’s Inevitable Obstacles. New York: Broadway Books.

Rinaldi, R. (2011). Resiliensi pada masyarakat kota Padang ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2).

Russell, A. E., Ford, T., Williams, R., & Russell, G. (2016). The association between socioeconomic disadvantage and attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD): a systematic review. Child Psychiatry & Human Development, 47(3), 440-458. DOI: https://doi.org/10.1007/s10578-015-0578-3

Sandani, A. P., Elvira, I. A., Susilaningrum, R., & Solihati, Y. M. (2017). Perbedaan resiliensi ditinjau dari jenis kelamin dan big five personality pada korban pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Skripsi. Universitas Ahmad Dahlan.

Santiago, C. D., Wadsworth, M. E., & Stump, J. (2011). Socioeconomic status, neighborhood disadvantage, and poverty-related stress: Prospective effects on psychological syndromes among diverse low-income families. Journal of Economic Psychology, 32(2), 218-230. DOI: https://doi.org/10.1016/j.joep.2009.10.008

Sitepu, A. (2012). Karakteristik keluarga menurut peringkat kemiskinan: studi pendahuluan untuk perumusan kriteria fakir miskin. Sosio Informa, 17(1).

Spencer, M. S., Kohn, L. P., & Woods, J. R. (2002). Labeling vs. early identification: The dilemma of mental health services under-utilization among low-income African American children. African American Perspectives, 8(2), 1-14.

Storksen, I., Røysamb, E., Møum, T., & Tambs, K. (2005). Adolescents with a childhood experience of parental divorce: a longitudinal study of mental health and adjustment. Journal of Adolescence, 28, 725-739. DOI: https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2005.01.001

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung: Afabeta

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sun, J., & Stewart, D. (2007). Age and gender effects on resilience in children and adolescents. International Journal of Mental Health Promotion, 9(4), 16-25. DOI: https://doi.org/10.1080/14623730.2007.9721845

Sunarti, E., Islamia, I., Rochimah, N., & Ulfa, M. (2018). Resiliensi remaja: perbedaan berdasarkan wilayah, kemiskinan, jenis kelamin, dan jenis sekolah. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 11(2), 157-168. DOI: https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.2.157

Townend, M., & Grant, A. (2008). The transdiagnostic turn models of assessment and case formulation in action. assesssment and case formulation in cognitive behavioural therapy. Los Angeles: Sage Publication Ltd.

Published

2021-11-01