ENTITAS PERMUKIMAN KUMUH DI WILAYAH PESISIR
DOI:
https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v6i2.12512Abstract
Permukiman kumuh di wilayah pesisir memiliki entitas tersendiri yang tidak terlepas dari kehidupan dan penghidupan masyarakat pesisir sebagai nelayan. Dalam rangka membedah entitas permukiman kumuh tersebut, maka kajian ini bertujuan untuk memahami kondisi permukiman kumuh masyarakat pesisir, serta mengkaji entitas sosial-ekonomi dan lingkungan fisik permukiman kumuh di Desa Sangsit. Teknik random sampling digunakan sebagai dasar pemilihan sampel subjek sebesar 100 masyarakat pesisir di 3 area sampel, dan dianalisis secara kualitatif. Secara sosio-ekonomi masyarakat pesisir memliki kelemahan dari sisi demografi dengan kepadatan penduduk dan jumlah anggota keluarga yang bersar, serta tingkat pendapatan, besaran tabungan dan tingkat pendidikan yang rendah. Dari aspek fisik, sebagian besar bangunan rumah masyarakat pesisir bersifat non-permanen ditinjau dari material bangunan, memiliki keterbatasan sarana prasarana kebersihan dan berbagai pelayanan publik serta lingkungan rumah dapat mengganggu kesehatan pemukim. Permukiman kumuh merupakan bentuk nyata dari kemiskinan masyarakat nelayan yang bertempat tinggal di wilayah pesisirDownloads
Published
2017-12-31
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with the Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)