NILAI PALATABILITAS SERANGGA HAMA BAGI KODOK BUDUK (Bufo melanostictus) SERTA POTENSINYA DALAM MENGENDALIKAN HAMA SERANGGA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jjpb.v5i3.21967Keywords:
palatabilitas, kodok buduk, serangga hamaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui nilai palatabilitas serangga hama yang paling tinggi bagi kodok buduk (Bufo melanostictus) (2) mengetahui potensi kodok buduk dalam mengendalikan hama serangga. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan rancangan post-test only control group design. Sampel dalam penelitian ini yaitu kodok buduk yang berjumlah 20 ekor. Kodok buduk yang digunakan adalah yang memiliki berat ±10 gram yang diberikan pakan berupa tiga jenis serangga hama yaitu belalang, jangkrik dan kumbang Concillidae. Nilai palatabilitas kemudian dapat diperoleh melalui rumus nisbah pemangsaan. Berat serangga hama yang dimangsa kemudian dihitung dan dianalisis menggunakan uji ANOVA one way pada taraf signifikansi 5%. Kemudian dilakukan uji Lanjut HSD (High Significance Different) digunakan untuk menganalisis selisih terbesar diantara kelompok perlakuan. Hasil uji ANOVA one way menunjukkan bahwa nilai palatabilitas serangga hama berbeda bermakna (p>0,05). Nilai palatabilitas serangga hama paling tinggi didapat yaitu belalang sebesar 0,17 dan yang terendah yaitu kumbang dengan nilai 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan yaitu (1) serangga hama yang memiliki nilai palatabilitas paling tinggi adalah belalang dengan nilai 0,05 serta (2) kodok buduk buduk berpotensi dapat digunakan untuk mengendalikan serangga hama terutama belalang karena memiliki nilai palatabilitas paling tinggi.References
Arif, Adiba. 2015. “Pengaruh Bahan Kimia terhadap Penggunaan Pestisida Lingkungan”. Jurnal Fik Uinam. 3 (4) : 134-140
Asthami, Nurul. 2016. “Mie Instan Belalang Kayu (Melanoplus Cinereus): Kajian Pustaka”. Jurnal Pangan Dan Agroindustri. 4 (1) : 238-244..
Campbell, Neil. A, Jane B. Reece. 2008. Biology : The Eighth Editon, Volume 2. San Francisco Pearson Education Inc.
Duellman, W.E. dan Trueb, I. 1994. Biology of Amphibians. United States of America: MacGraw-Hill Inc.
Drickamer, Lee C. 2002. Animal Behavior: Fifth Edition. San Francisco: McGraw-Hill
Dwidjoseputro, D. 1991. Ekologi Manusia Dengan Lingkungan. Jakarta: Erlangga.
Federer, W. T. 2011. Statistical Design and Analysis for Intercropping Experiments. New York: Springer.
Giescha, Bayu. 2012. “Efek Penggunaan Tepung Jangkrik (Gryllus Mitratus Burm) dalam Pakan terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging”. Jurnal Fakultas Peternakan. 3 (1) : 24-30.Gusrina. 2014. Genetika dan Reproduksi Ikan. Yogyakarta: Deepublish.
Goin, J.C; O.B. Goin & G.R. Zug. 1978. Introduction to Herpetology. San Fransisco: W.H. Freeman and Company.
Gay, L. R. dan Diehl. 1992. Research Methods for Business and Management. New York: MacMillan Publishing Company.
Hariyanto, 1994. Budidaya Kodok Ijo Unggul. Surabaya: Karya Anda.Kordi, M. G. H. K. 2011. Intensifikasi Budi Daya Ikan Nila. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pusparini, Peni. 2001. “Pengaruh Jenis Jangkrik dan Media Tetas terhadap Daya Reproduksi”. Skripsi. Bogor: Fakultas Peternakan. IPB.
Qurniawan, Tony Febri. 2010. “Studi Awal Komunitas Ordo Anura di Kawasan Ekowisata Sawangan, Magelang, Jawa Tengah”. Jurnal Biodiversitas. 4 (3) : 119-125.
Radiyanto,Indriya. 2010. Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo. Jurnal Entomologi. 7 (2): 116-121
Ridwan, Roni. 2001. “Pemberian Berbagai Jenis Pakan untuk Mengevaluasi Palatabilitas, Konsumsi Protein dan Energi pada Kadal (Mabouya multifasciata) Dewasa”. Jurnal Fisiologi Hewan. 2 (1): 98-103.
Rittner D, Bailey RA. 2005. Encyclopedia of Chemistry. Facts on File: AS
Sianipar, Martua. 2015. Indeks Keragaman Serangga Hama Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lahan Persawahan Padi Dataran Tinggi Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Jurnal Entomologi. 17 (1): 9-15.
Soemadi, W. dan A. Muthalib. 1999. Pakan Hewan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suyoga, Kompyang Bagus. 2016. “Preferensi Makan Kumbang Koksi (Epilachna Admirabilis) pada Beberapa Tanaman Sayuran Famili Solanaceae”. Jurnal Simbiosis. 4 (1): 19-21.
Susanto, Heru. 1998. Budidaya Kodok Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ward-fear, Georgia. 2010. “Factors Affecting the Vulnerability of Cane Toads (Bufo Marinus) to Predation by Ants”. Journal of Animal Ecology. 99 (4): 738–751.
Wati, Melliya. 2014. “Komposisi Makanan (Diet) Dua Spesies Kodok Bufo Melanostictus, Schneider (1799) dan Bufo Asper, Gravenhorst (1829) di Daratan Tinggi dan Dataran Rendah Sumatera Barat”. Jurnal Ekologi Hewan. 6 (2): 163-170.
Whitten, Tony. 1999. Ekologi Jawa dan Bali. Jakarta. Prenhallindo.
Widyastuti, Netty. 2014. Kandungan Gizi Beberapa Jenis Serangga Sebagai Pengganti Asupan Energi. Jurnal Gizi Dan Kesehatan. 5 (3): 150-157
Wiryowidagdo, Sumali. 2008. Kimia & Farmakologi Bahan Alam Edisi 2. Jakarta EGC
Kusumorini, Astuti. 2014. “Uji Konsumsi Pakan Dan Aktivitas Makan Pada Kukang (Nycticebus Coucang) Secara Ex Situ”. Jurnal Ekologi Hewan. 8 (1): 145-155.
Meilin, Araz. 2016. “Serangga dan Peranannya dalam Bidang Pertanian dan Kehidupan”. Jurnal Media Pertanian. 1 (1): 18–28.
Moningka, Mareyke. 2012. Keragaman Jenis Musuh Alami pada Serangga Hama Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Pertanian. 18 (2): 70-76
Nelly, Novri. 2015. “Keanekaragaman Coccinelidae Predator dan Kutu Daun (Aphididae Spp.) pada Ekosistem Pertanaman Cabai”. Jurnal Biodiversitas. 1 (2): 247-253.
Noviasari, Desi. 2014. “Pengaruh Jenis Pakan Terhadap Pertumbuhan Jangkrik (Gryllus Mitratus)”. Jurnal Peternakan. 2 (3) : 20-25.
Prakoso, Bagas. 2017. “Biodiversitas Belalang (Acrididae: ordo Orthoptera) pada Agroekosistem (zea mays l.) dan Ekosistem Hutan Tanaman di Kebun Raya Baturaden, Banyumas”. Jurnal Biosfera. 34 (2) : 80-88. Jantan atau Betina. Jakarta: Penebar Swadaya.
