PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BAWANG MERAH MENJADI PRODUK MINUMAN SIRUP HERBAL DALAM MENGHAMBAT TIMBULNYA BAKTERI STAPHYOLOCCUS AUREUS PADA KULIT WAJAH MANUSIA

Penulis

  • Tania Avianda Gusman Universitas Muhammadiyah Cirebon
  • Mutiara Dwi Cahyani Universitas Muhammadiyah Cirebon
  • Arif Nurudin Universitas Muhammadiyah Cirebon
  • Badawi Universitas Muhammadiyah Cirebon

DOI:

https://doi.org/10.23887/jwl.v13i1.74414

Kata Kunci:

sirup, kulit bawang merah, bakteri staphyoloccus aureus

Abstrak

Bawang merah merupakan salah satu penghasil terbesar di daerah Jawa Barat, Tepatnya di Kabupaten Majalengka dengan produksi sebesar 7,38% setiap tahunnya. Produksi bawang merah bersifat musiman dan dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi sehingga petani tidak menanamnya di musim hujan karena akan berdampak pada kerusakan fisik daun bawang merah dan pembusukan umbi sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah bawang merah. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk memanfaatkan limbah kulit bawang merah untuk dijadikan sebagai minuman herbal pencegah timbulnya bakteri staphyoloccus aureus pada kulit wajah manusia serta mengetahui kelayakan produk untuk dipasarkan ke masyarakat guna meningkatkan pendapatan ekonomi penduduk sekitar. Metode yang digunakan yaitu pelatihan pembuatan sirup kepada masyarakat Desa Sukasari Kaler. Hasil pengabdian ini adalah produk sirup kulit bawang merah dan 90% responden setuju produk minuman sirup kulit bawang merah ini dipasarkan ke masyarakat. Disimpulkan melalui Uji Organoleptik sirup dari limbah kulit bawang merah sebagai minuman pencegah timbulnya bakteri staphyoloccus aureus pada kulit wajah manusia.

Referensi

Adejuwon, A. O., Ajayi, A. A., Akintunde, O. O., & Olutiola, P. O. (2010). Antibiotics resistance and susceptibility pattern of a strain of Staphylococus aureus associated with acne. International Journal of Medicine and medical sciences, 2(9), 277-280.

Ako-Nai, A. K., Adeyemi, F. M., Aboderin, O. A., & Kassim, O. O. (2005). Antibiotic resistance profile of staphylococci from clinical sources recovered from infants. African Journal of Biotechnology, 4(8), 816-822.

Azizah, D., Yulina, I. K., Gusman, T. A., Cahyani, M. D., Nurdiyanti, D., & Kisworo, B. (2022). Assistance in Making Natural Hand Sanitizer from Lemongrass Stems and Leaves in Kepuh Village, Palimanan District, Cirebon Regency. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 2738-2743.

Gusman, T.A., Zakkiyah, Azizah, D., Nurudin, A., Susanti (2023). Pelatihan Pembuatan Minuman Teh Herbal dari Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Minuman Jamu Tradisional. SOLMA, 12(1).

Gusman, T. A., Sari, G. N., Nurudin, A., Yulina, I. K., & Munnawarah, A. (2022). Upaya Pencegahan Covid-19 dengan Pembuatan Hand Sanitizer Alami Ekstrak Daun Sirih. WIDYA LAKSANA, 11(2).

Jamilatun, M. (2019). Uji Resistensi Antibiotik Staphylococcus aureus Isolat Kolam Renang. Biomedika, 12(1), 1-8.

Misna, M., & Diana, K. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa l.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 2(2), 138-144.

Muhamad, N. (2023, 20 November). Majalengka Jadi Produsen Bawang Merah Terbesar di Jawa Barat pada 2022. Diakses pada 14 Januari 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/20/majalengka-jadi-produsen-bawang-merah-terbesar-di-jawa-barat-pada-2022.

Rahmadona, L., & Fariyanti, A. (2017). Dayasaing Komoditas Bawang Merah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Jurnal Hortikultura Indonesia, 8(2), 128-135.

Ramadhani, A., Saadah, S., & Sogandi, S. (2020). Efek Antibakteri Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 7(2), 203-214.

Westh, H., Zinn, C. S., Rosdahl, V. T., & Sarisa Study Group. (2004). An international multicenter study of antimicrobial consumption and resistance in Staphylococcus aureus isolates from 15 hospitals in 14 countries. Microbial drug resistance, 10(2), 169-176.

WHO (2017) Diarrhoeal disease. World Health Organization. http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease, Diakses 19 Mei 2020.

Diterbitkan

2024-03-31

Terbitan

Bagian

Articles