PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL BALI MELALUI KONSERVASI NASKAH LONTAR
DOI:
https://doi.org/10.23887/prasi.v14i1.17894Abstract
Tulisan ini membahas tentang pelestarian kearifan lokal Bali melalui konservasi naskah lon-tar, dimana naskah lontar merupakan salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan keberadaannya sehingga nantinya dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah me-nyelamatkan dan melestarikan naskah-naskah lontar Bali dalam bentuk konservasi naskah lontar. Peneli-tian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik observasi. Adapun proses pelestarian naskah lon-tar dapat dilakukan dengan menyelamatkan sumber data kearifan lokal yang terekam dalam manuskrip (tulisan tangan) pada lontar dengan cara membersihkan naskah lontar serta menyusunnya menjadi sat-uan yang utuh serta menginventarisasi pengetahuan kearifan lokal yang tersaji pada manuskrip, dimana naskah-naskah lontar yang telah dikonservasi diklasifikasikan menjadi kelompok weda, agama, wariga,itihasa, babad serta tantri. Mengelompokkan jenis kearifan lokal Bali yang tersaji dalam naskah lontar menurut tujuh unsur kebudayaan yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan/ organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, sistem religi dan kesenian.
Downloads
Published
2019-06-25
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with Prasi agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)