Menelaah Konsep Emmanuel Levinas Tentang Home Sebagai Pusat Spasial dalam Proses Pemanusiaan

Examining Emmanuel Levinas' Concept of Home as a Spatial Center in The Humanization Process

Penulis

  • Oktovianus Kosat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v7i1.62036

Kata Kunci:

Emmanuel Levinas, rumah, pusat spasial, proses pemanusiaan

Abstrak

Artikel ini membahas konsep rumah dalam pemikiran filsafat Emmanuel Levinas. Levinas memiliki latar belakang pemikiran filosofis yang kaya, terutama dalam bidang etika. Tujuan dari artikel ini adalah menelaah dan menganalisis konsep Levinas untuk mendapatkan sebuah pemahaman tentang rumah sebagai ruang etis yang mendorong hubungan dan tanggung jawab antar manusia. Analisis filosofis dalam artikel ini menggunakan metode studi pustaka dan berkonsentrasi pada konsep Levinas yang terdapat dalam buku Totality and Infinity. Levinas mengungkapkan bahwa rumah adalah pusat spasial yang mengilhami proses pemanusiaan karena rumah menjadi tempat bagi manusia untuk mendapatkan jawaban atas semua harapannya. Menurut Levinas, rumah merupakan sebuah ruang yang memiliki hubungan erat dengan eksistensi manusia. Rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal atau tempat untuk aktivitas biasa, melainkan juga sebagai ruang istimewa dengan makna filosofis dan etis. Rumah adalah representasi sebuah kehidupan; tempat untuk memulai dan mempertahankan hidup; tempat untuk menikmati hidup; tempat untuk menentukan keberadaan sejati dari manusia. Konsep Levinas ini memungkinkan manusia untuk bekerja dan membentuk segala yang dimilikinya demi melahirkan keramahan, keterbukaan untuk menerima ‘Yang Lain’ dalam setiap perjumpaan dengan dunia di luar rumahnya. Levinas menekankan bahwa konsep rumah membentuk dasar interaksi etis yang mendorong pengembangan kemanusiaan sejati. Melalui analisis mendalam terhadap konsep rumah, ditemukan bahwa rumah tidak hanya sekedar objek material atau tempat fisik, tetapi juga merujuk pada proses pembentukkan kesadaran etis setiap individu dalam membangun relasi dan tanggung jawab terhadap sesama manusia dan lingkungannya. Konsep ini dapat digunakan sebagai referensi untuk memahami manusia dan kepemilikannya, serta dapat dipelajari dan dikaji dalam berbagai konteks.

Referensi

Adon, M. J., & Masut, V. R. (2022). Dasar Pelayanan Tenaga Medis bagi Pasien Covid-19 Sebagai Etika Tanggung Jawab Menurut Emmanuel Levinas. Jurnal Hukum Magnum Opus, 5(1), 53–67.

De Silva, W. (2010). Otto Friedrich Bollnow’s Concept of Human Space. A Critical Discussion on the Fundamentals of the Concepts of Space. Built-Environment Sri Lanka, 7(2), 40. https://doi.org/10.4038/besl.v7i2.1942.

Fawaid, A. (2013). Perjumpaan Etis dengan Wajah Yang-Lain: Membaca Karya Sastra dengan “Etika” Levinasian. Jurnal Poetika, I(2), 131–142.

Grace, D., Rongrean, F., & Pandor, P. (2023). Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja dari Perspektif Emmanuel Levinas. 6(2), 132–142.

Hasib, K. (2019). Manusia dan Kebahagiaan : Pandangan Filsafat Yunani dan Respon Syed Muhammad Naquib al-Attas. TASFIYAH: Jurnal Pemikiran Islam, 3(1), 21–40.

Kevin, A. (2021). Epifani Wajah di Tengah Krisis Relasi Refleksi Filosofis “Aku” dengan “Yang Lain” dalam Konsep Alteritas Emanuel Levinas. AGGIORNAMENTO: Jurnal Filsafat-Teologi Konstekstual, 2(1), 45–57.

Lechte, J. (2001). 50 Filsuf Kontemporer. Kanisius.

Levinas, E. (1985). Ethics and Infinity. Duquesne University Press.

Levinas, E. (1998). Otherwise than Being or Beyond Essence (A. Lingis (ed.); 1st ed.). Springer Dordrecht. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-94-015-7906-3.

Levinas, E. (2011). Totality and Infinity (4th ed.). Springer Dordrecht. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-94-009-9342-6.

Molan, B. (2020). Relevansi Pemikiran Emanuel Levinas dalam Konteks Pandemi Covid-19. RESPONS, 25(02), 201–226.

Raharusun, J. H. (2021). Makna Kerja Menurut Karl Marx (Sebuah Kajian dari Perspektif Filsafat Manusia). MEDIA. Jurnal Filsafat dan Teolog, 2(1), 121–144.

Sahadewa, N. W., & Wahyudi, I. (2023). Pengembangan Metode Penelitian Kefilsafatan Kritis Konstruktif. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2), 268–275.

Selatang, F. (2020). Memahami Manusia dan Alam dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead dan Relevansinya Bagi Teologi. SAPA - Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 5(1), 110–121. https://doi.org/10.53544/sapa.v5i1.126

Sendana, F. I. (2021). Lingkungan Sebagai “Sang Liyan” Upaya Pelestarian Lingkungan Ditinjau Dari Konsep “ Sang Liyan .” SOPHIA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 2(2), 62–79.

Setyono, J. W. (2023). Implikasi Pragmatisme dalam Kehidupan Manusia Masa Kini : Studi Literatur. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2), 220–223.

Sobon, K. (2018). Konsep Tanggung Jawab. Jurnal Filsafat, 28(1), 47–73. https://doi.org/10.22146/jf.31281.

Soebagio, E. (2020). Humanisme bagi Sesama : Menyikap Akar Kekerasan dalam Relasi Antarmanusia dan Etika Tanggung Jawab Menurut Emmanuel Levinas. Seri Filsafat & Teologi, 20(29), 137–157.

Sudarminta, J. (2013). Mengulik Pemikiran Alfred N. Whitehead Tentang Kebudayaan. Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi Stf Driyarkara, 12(1), 32–53. https://doi.org/10.36383/diskursus.v12i1.117.

Wahyudin. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 6(1), 1–6.

Unduhan

Diterbitkan

2024-04-30

Terbitan

Bagian

Articles